Pembajak Kapal Tanker Malaysia Berjumlah 13 Orang

Kapal tanker Malaysia MT Orkim Harmony
Sumber :
  • KBRI Kuala Lumpur Malaysia
VIVA.co.id
Perangi Pembajak, RI dan Malaysia Bentuk Tim Satgas Patroli
- Wakil Direktur Operasi Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA), Ahmad Puzi Ab Kahar, menyebut total pelaku pembajakan kapal tanker MT Orkim Harmony bukan seperti yang diberitakan selama ini. Menurut Ahmad, terdapat 13 pembajak, di mana lima lainnya dilaporkan berhasil kabur dengan menggunakan kapal jenis tugboat ke Batam. 

WNI Pembajak Tanker Malaysia Dipindah ke Hanoi
Dilansir dari laman The Star, Senin 22 Juni 2015, kapal berhasil ditemukan oleh Angkatan Laut Indonesia, namun pelaku belum tertangkap.

Kapal Pengangkut Perompak MT Okrim Harmony Ditemukan
"Saat ini masih ada lima orang yang masih kabur. Sementara waktu, kami akan terus berupaya untuk memastikan delapan pelaku lainnya di Vietnam untuk diekstradisi ke Malaysia sehingga kami bisa memintai keterangan lebih lanjut," kata Ahmad. 

Ahmad melanjutkan berdasarkan hasil penyelidikan oleh otoritas Vietnam, tersangka bukan berasal dari kelompok amatir. Padahal, sebelumnya Komandan AL Malaysia, Laksamana Abdul Aziz Jaafar sendiri yang menyebut pelaku melakukan tindkaan lebih dari apa yang sanggup mereka perbuat. 

"Jika melihat bagaimana cara mereka melakukan pembajakan, mematikan Sistem Identifikasi Otomatis (AIS) sehingga mereka bisa tak terdeteksi, serta bagaimana mereka ditemukan membawa uang dalam jumlah banyak di atas kapal, menunjukkan mereka tahu apa yang mereka perbuat," papar Ahmad. 

Akhirnya Ahmad berkesimpulan pembajak merupakan pelaku tindak kejahatan musiman. Dia kembali menegaskan, akan melakukan apa pun untuk mengekstradisi pelaku pembajakan ke Negeri Jiran. Jika itu yang terjadi, maka pembajak bisa dijatuhi hukuman mati. Sebab, sesuai dengan aturan hukum di Malaysia, tindak perampokan bersenjata dijatuhi hukuman mati.

Kapal MT Orkim Harmony membawa barang muatan berupa 6.000 ton metrik BBM RON 95 senilai 21 juta Ringgit Malaysia atau setara Rp75 miliar. Dari penuturan Wakil Duta Besar RI untuk Kerajaan Malaysia, Hermono, pelaku pembajakan salah sasaran. Sebab, mereka ingin membajak kapal tanker bermuatan bahan bakar diesel. 

BBM jenis Pertamax Plus sulit dijual di pasaran dan untuk memindahkan di tengah laut, butuh peralatan keselamatan tingkat tinggi, mengingat bahan bakar jenis itu mudah terbakar. Selain itu, di dalam kapal terdapat 22 kru yang terdiri dari 16 warga Malaysia, 5 warga Indonesia dan satu warga Myanmar. Mereka semua sudah berada di Pelabuhan Kuantan.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya