Tantang Gereja Katolik, Duterte: Anda Semua Pembohong

Rodrigo Roa Duterte, mantan Wali kota Davao yang kini menjadi Presiden Filipina.
Sumber :
  • reuters.com

VIVA.co.id – Presiden Filipina Rodrigo Roa Duterte menghardik Gereja Katolik dengan menyebut mereka 'penuh kemunafikan dan omong kosong'. Ia juga menuding para uskup telah melakukan perbuatan korupsi dan suka main perempuan.

Kasus Pedofilia dalam Gereja, Uskup Prancis Minta Pengampunan

"Saya menantang Anda (para uskup). Saya menantang Gereja Katolik. Anda penuh dengan kotoran. Bau Anda di mana-mana," kata Duterte, seperti dikutip situs Inquirer, Rabu, 25 Januari 2017.

Kemarahan mantan Wali Kota Davao ini terpicu pernyataan para pejabat Gereja Katolik Filipina yang mengutuk kebijakan brutal Duterte dalam perang melawan obat-obatan terlarang.

200 Ribu Anak Alami Pelecehan Seksual dalam Gereja Katolik Prancis

Kebijakan tersebut dilakukan di luar hukum (extrajudicial killings) yang menyebabkan lebih dari enam ribu korban tewas. Ia pun mendorong para warga Filipina untuk membaca buku karya Aires Rufo yang berjudul 'Altar of Secrets' yang berisi dosa-dosa para pejabat Gereja Katolik.

Menurutnya, apabila isi buku itu benar maka oknum pejabat gereja tersebut harus mengundurkan diri. Duterte pun mengecam pihak komunitas gereja yang meminta pemerintah Filipina memberikan mobil Mitsubishi Pajero.

Peresmian Gereja Katolik Pertama Kali di Arab Saudi, Cek Faktanya

”Itu di masa Presiden Glorial Macapagal Arroyo. Bukankah Anda seharusnya malu sendiri? Apakah ini bukan namanya korupsi? Itu sangat mahal dan begitu banyak orang yang tidak memiliki apa-apa untuk dimakan," kata Duterte.

Selain itu, menurut Duterte, antara dirinya, pastor dan uskup gereja memiliki kesamaan, yakni sama-sama main perempuan. Ia pun mencontohkan Uskup Teodoro Bacani yang memiliki dua istri, di mana sama seperti dirinya yang memiliki lebih dari satu istri.

Namun, Duterte melanjutkan, tidak seperti pemimpin gereja, Bacani tidak melakukan korupsi. Ia lalu bercerita tentang masa mudanya di mana pernah merasakan kekejaman para pemimpin gereja.

Menurut Duterte, apa yang dilakukan mereka tidak sesuai dengan imam yang seharusnya memberikan pelayanan kepada orang miskin. Sebagian besar politisi Filipina enggan menyinggung ulah para pejabat Gereja Katolik.

"Meskipun pejabat gereja 'berpolitik' dan memperingatkan warga tentang kejelekan dirinya, toh, saya tetap menang (pemilu Presiden)," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya