Tren Memalukan, Turis Bule di Asia Mengemis untuk Traveling

Turis mengemis.
Sumber :
  • Daily Mail

VIVA.co.id – Biasanya mengemis hanya dilakukan oleh mereka yang membutuhkan uang tapi tak mampu bekerja. Namun situasi kini berubah. Sejumlah turis barat yang berlibur ke Asia menjadi pengemis untuk mencari biaya jalan-jalan mereka.

Eksklusif! Wawancara Presiden Terpilih Prabowo Subianto di tvOne, Bahas Apa Saja?

Sebuah tulisan di Daily Mail bahkan mengungkapkan, mengemis di negara orang untuk biaya perjalanan seperti menjadi tren. Dan tren tersebut mulai mengganggu warga di negara tempat mereka mengemis. Bayangkan, turis-turis duduk di emper jalan untuk mengemis, tapi pakaian dan apa yang mereka kenakan berharga mahal.

Turis minta bantuan, tak hanya yang muda. Namun juga paruh baya.

Jangan Anggap Enteng Mangrove dan Lidah Mertua, Punya Segudang Manfaat

Aksi mengemis terjadi di negara-negara Asia seperti Thailand, Vietnam, dan Singapura. Maisarah Abu Samah, seorang warga Singapura mengaku terganggu dengan aksi turis pengemis itu. Di akun Twitternya, Maisarah memposting dua foto pengemis bule di negaranya. Satu pasangan menjual kartu pos, dan satu pasangan lagi bermain musik. Ia mengaku tak mengerti bagaimana orang-orang yang bisa membeli perlengkapan mahal ternyata malah mengemis.

Turis mengemis.

Sopir Sempat Tertidur Sebelum Kecelakaan Bus Study Tour Pelajar Malang di Tol Jomo

Di akun media sosialnya itu Maisarah menulis, "ini adalah pertama kalinya saya melihat kasus ini. Dan mereka membuat langkah saya terhenti. Hal pertama yang mengherankan saya, kalian tak akan pernah melihat orang menjual hal-hal kecil atau memainkan musik di pinggir jalan, karena ada aturan yang sangat ketat."

"Mereka seperti melecehkan hukum negara ini, karena hukum di negara ini sangat ketat," ujarnya menambahkan. Maisarah terus menulis menyatakan keheranannya. Menurutnya, sepanjang hidupnya di Singapura ia tak pernah melihat pedagang kaki lima atau pengamen di sembarang tempat. "Biasanya mereka melakukan itu di pusat kota, dan bukan dekat halte bus kelas menengah seperti ini. Saya juga tak pernah melihat orang kulit putih melakukan ini," tulisnya panjang lebar.

"Saya merasa sangat asing, karena meminta orang lain memberikan bantuan untuk biaya jalan-jalan anda. Menjual sesuatu di jalanan atau mengemis sangat tak bisa diterima. "Orang-orang yang mengemis biasanya membutuhkan uang untuk membeli makanan, membayar uang sekolah atau melunasi utang, dan bukan membiayai sesuatu yang mewah," tuturnya panjang lebar.

Turis miskin jualan kartu pos di Thailand.

Sebuah video yang dirilis media Malaysia, The Star, juga memperlihatkan kasus yang sama, seorang pria bule menjual lukisan foto di Kuala Lumpur. Di Indonesia juga pernah ditemukan, dua turis Rusia yang mengemis untuk biaya kembali ke negaranya.

Louisa, seorang perempuan Malaysia yang menekuni bidang studi ekonomi dan politik mengatakan pada France24, kebanyakan turis berpikir, jika mereka mengunjungi sebuah tempat yang eksotis, maka mereka bisa bertingkah laku apa saja yang mereka inginkan. Mungkin pemikiran seperti itu yang membuat mereka tak malu mengemis di jalan demi biaya jalan-jalan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya