Respons Pidato Trump, Ini Ancaman Kim Jong Un

Kim Jong Un
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan, Korea Utara akan mempertimbangkan "penanggulangan garis keras tingkat  tinggi dalam sejarah" melawan Amerika Serikat. Hal itu sebagai respons atas ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghancurkan Korea Utara.

Memanggil Trump "cacat mental" dan komentarnya "deklarasi perang paling ganas dalam sejarah", seperti dilansir Reuters, Jumat, 22 September 2017, Kim mengatakan, pidato Trump di PBB, Selasa lalu, mengonfirmasikan bahwa program nuklir Pyongyang adalah "jalan yang benar".

"Ucapannya...telah meyakinkan saya, daripada menakut-nakuti atau menghentikan saya, jalan yang saya pilih itu benar dan itulah yang harus saya ikuti sampai akhir," kata Kim dalam pernyataan yang dilansir kantor berita Korea Utara, KCNA, seraya berjanji untuk membuat Trump “membayar mahal untuk pidatonya".

Dalam pidato di PBB, Selasa, Trump memperingatkan pemimpin Korea Utara bahwa Amerika Serikat, jika terancam, akan "benar-benar menghancurkan", negara berpenduduk 26 juta jiwa itu dan mengejek Kim sebagai "orang roket" dalam sebuah misi bunuh diri.

Itu adalah petunjuk langsung pertama Presiden Amerika Serikat  untuk aksi militer melawan Korea Utara yang telah melakukan uji coba nuklir keenam dan nuklir terbesar pada 3 September. 

Selain uji coba nuklir, Korea Utara telah meluncurkan puluhan rudal sejak Kim berkuasa pada 2011.

Kim mengatakan, Trump akan menghadapi "hasil di luar dugaannya". Namun Kim tak merinci aksi apa yang akan dilakukan Korea Utara berikutnya.

"Saya pasti dan pasti akan menjinakkan Amerika Serikat pikun yang gila mental, dengan api," kata Kim dalam sebuah pernyataan langsung yang jarang merujuk ke Trump.
 

Korea Selatan Yakin Putri Remaja Kim Jong Un Akan Jadi Penerus sang Diktator
Presiden Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Iran Ebrahim Raisi

Korut Kirim Utusan ke Iran, Kira-kira Ini yang Dibahas

Deegasi Korea Utara, dipimpin oleh menteri kabinet untuk perdagangan internasional, melakukan kunjungan ke Iran. Kehadiran ini memicu spekulasi hubungan kedua negara ini

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024