Pembantu Anak Eks Wakil Gubernur Sumsel Buang Bayi ke Mesin Cuci

Ilustrasi bayi.
Sumber :
  • ISTOCK/BBC.com

VIVA – Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki di Palembang, Sumatera Selatan, meninggal dunia setelah diletakkan ibunya di dalam mesin cuci. Sempat dilarikan ke rumah sakit, bayi itu tidak terselamatkan karena kondisinya yang sudah kritis.

4 Alasan Nana Mirdad Tak Adopsi Bayi yang Ditemukan ARTnya

Bayi yang diduga baru dilahirkan ibunya itu ditemukan di dalam mesin cuci di rumah di Jalan Telaga Nomor 09 RT 41 RW 14 Kelurahan 30 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Senin kemarin, 4 November 2019.

Rumah itu saat ini ditempati Ferdyta Azhar, anak mantan Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Ishak Mekki, yang kini menjabat sebagai anggota DPR RI. Sementara ibu dari bayi itu adalah Sutinah, asisten rumah tangga di rumah tersebut.

Nana Mirdad Bantah Cari Ketenaran dari Insiden Penemuan Bayi

Pengacara keluarga Ishak Mekki, Suharyono, menjelaskan berdasarkan keterangan para saksi sebelum bayi ditemukan, Sutinah terlihat berada di dalam kamar mandi rumah di lantai dasar. Ketika itu dia dilihat Dedek Wulandari yang juga pembantu di rumah Ferdyta. 

"Saat melihat Sutinah berada di kamar mandi, Dedek sempat ketuk pintu dan bertanya mengapa dia berada di dalam kamar mandi. Saat itu Sutinah menjawab kalau dirinya sedang sakit perut," ungkap Suharyono, ditemui di rumah Ishak Mekki, di Jalan Telaga 9, Kecamatan Ilir Barat II Palembang, Selasa, 5 November 2019.

ART Nana Mirdad Temukan Bayi Baru Lahir di Semak Dekat Rumahnya, Tak Pakai Baju Maupun Alas

Setelah itu, kata Suharyono, Sutinah lalu meminta tolong Sulastri untuk mengambilkan handuk. Sulastri pun mengambilkan handuk lalu diberikan kepada Sutinah yang masih berada di kamar mandi. Tidak lama berselang, Sutinah meminta tolong Dedek untuk mengambilkan pakaiannya.

Usai keluar dari kamar mandi dengan membawa pakaian, Sutinah naik ke lantai dua rumah dan masuk ke dalam kamar mandi yang berada di dalam kamar. Saat keluar dari kamar mandi, kondisi Sutinah dalam keadaan pucat.

Melihat kondisi Sutinah, Sulastri membawanya turun ke bawah lalu diajak Anisa untuk pergi berobat. Setelah Sutinah berada di dalam mobil, Sulastri dan Dedek mencari kartu identitasnya untuk kepentingan berobat.

Saat mencari identitas Sutinah di dalam kamarnya inilah, Sulastri dan Dedek mendengar suara bayi dari dalam mesin cuci di kamar mandi. Dedek pun memberi tahukan kepada Sulastri untuk mencari sumber suara tersebut dan mendekati ke arah mesin cuci.

Setelah diperiksa, saksi melihat ada bungkusan kantong plastik yang dibalut dengan handuk di dalam mesin cuci. Bungkusan itu diambil dan diletakkan di lantai kamar mandi. Setelah dibuka ternyata yang ada di dalam kantong plastik tersebut adalah bayi laki-laki.

Bayi itu masih hidup, namun sudah sangat kritis. Dan melihat itu Dedek bersama saksi lain berinisiatif langsung membawanya ke Rumah Sakit Siloam Palembang. Setiba di rumah sakit, bayi langsung diberikan tindakan medis di ruangan NICU.

Setelah dilakukan perawatan, sekitar pukul 20.30 WIB pihak rumah sakit menyatakan bayi tersebut sudah meninggal dunia. Bayi itu lalu dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk keperluan autopsi.

Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Indra Sakti Nasution, mengatakan dari tubuh korban ditemukan luka lecet di leher sebelah kiri dan bibir atas sebelah kanan.

"Namun kami tidak bisa memastikan secara pasti penyebab meninggalnya bayi. Sebab hanya melakukan pemeriksaan luar. Kami telah melakukan pemeriksaan dan selanjutnya kami kembalikan ke tim penyidik," ujar Indra Sakti.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya