Pemimpin Redaksi Media Online di Medan Disiram Air Keras

Korban penyiraman air keras saat dirawat di RSUPH Adam Malik, Kota Medan.
Sumber :
  • Istimewa/VIVA.co.id/Putra Nasution (Medan)

VIVA –  Seorang pemimpin redaksi salah media online di Kota Medan, Sumatera Utara, Persada Sembiring disiram air keras oleh orang tidak dikenal (OTK).

Suami Siram Air Keras ke Istri Ditangkap Polisi

Persada mengalami kekerasan di Jalan Jamin Ginting, tepat di simpang Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 25 Juli 2021, sekitar pukul 21.40 WIB. Korban dilarikan RSUPH Adam Malik, Kota Medan.

Persada yang merupakan Pimred jelajahperkara.com itu, mengalami luka di sekujur muka dan di bagian tangannya. Belum diketahui, penyebab dan motif tindak kiriminalitas ini. Namun, pelaku penyiraman air keras tersebut diduga dua orang dengan menumpang sepeda motor.

Tersangka Pembunuhan Pedagang Semangka Beli Air Keras secara Online

Pejabat Sementara Kapolsek Medan Tuntungan, Iptu Martua Manik membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya bersama Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya.

"Benar bang, si Persada korbannya, saat ini kasusnya lagi diselidiki oleh Polsek Medan Tuntungan dan Pidum Satreskrim Polrestabes Medan," kata Martua kepada wartawan di Medan, Senin, 26 Juli 2021.

Dede yang Siram Air Keras dan Bacok Pedagang Semangka sampai Tewas Terancam 15 Tahun Penjara

Terpisah, rekan korban, Bonni T Manullang mengatakan saat kejadian itu, dia menerima telepon dari Persada meminta tolong agar segera ke lokasi kejadian. Korban bercerita dengan singkat melalui telepon selular bahwa dirinya disiram air keras oleh OTK.

"Saya ditelepon dia, katanya ada yang menyiramkan air keras di wajahnya di Simpang Selayang, dan meminta saya datang ke lokasi untuk meminta pertolongan," ujar Bonni.

Saat itu, ia mengatakan, Persada terlihat merintih kesakitan dan menutupi wajahnya yang disiram air keras itu.

"Kemudian setelah saya tiba di TKP langsung saya bawa ke RS Adam Malik menggunakan sepeda motor," ujar Bonni.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya