Pengakuan Mengejutkan 3 Pria Berniat Bunuh Bripka Taufan di Tol tapi Gagal

Ilustrasi pembunuhan
Sumber :
  • Pixabay

Kota Tangerang- Tiga Pelaku percobaan pembunuhan terhadap anggota Direktorat Pamobvit Polda Metro Jaya, Bripka Taufan Febrianto mengaku nekat coba menghabisi nyawa Bripka Taufan karena salah satu tersangka yakni, AI merasa sakit hati atas perbuatan istri dari Bripka Taufan.

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Sidik Pelaku Tindak Pidana Cukai

"Berawal atas rasa sakit yang dialami tersangka AI terhadap istri dari korban, yang telah memberitahu tempat tinggal, alamat berkerja, kepada orang yang sedang mencari tersangka AI, terkait dirinya menerima sejumlah uang untuk memasukan orang berkerja di Dinas Perhubungan," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kota, Komisaris Polisi Rio Mikael Tobing kepada wartawan, Rabu 8 November 2023.

Ilustrasi Pembunuhan

Photo :
  • Freepik
Banjir dan Tanah Longsor Mematikan di Kenya, 179 Orang Tewas

Sehingga, ketiganya pun melakukan perencanaan untuk menyerang Bripka Taufan. Pelaku AI bercerita kepada pelaku N dan S. Mereka sepakat melakukan hal itu. Awalnya, mereka menelepon korban mengajak untuk satu kendaraan dengan alasan menemui rekan bisnisnya.

"Setelah itu korban diminta untuk duduk di sebelah kiri bangku depan mobil. sedangkan tersangka N duduk di bangku belakang berada di sebelah kanan dan tersangka AI memberikan isyarat dengan mengetuk atas mobil dua kali. Nantinya tersangka S yang memegang dan menarik tangan kedua tangan korban dari arah belakang. Lalu tersangka N mengikat korban dengan tali tis yang telah dipersiapakan dan menjerat leher dari korban dengan tali tis tersebut. Kemudian karena korban berontak, sehingga tersangka S melalui sisi tengah jok mobil berpindah ke depan korban dan menindih tubuh korban dengan tangan, badan, dan kaki tersangka S," kata dia.

Dua Pelaku Penganiayaan Berat terhadap Bripda Oktavianus Masih Buron

Lantas, selanjutnya N mengikat kedua tangan korban (Bripka Taufan) dengan kabel tis. Kemudian mereka mengikatnya ke jok mobil. N mengambil sebilah badik dan mengancam korban untuk diam.

"Lalu korban berontak, sehingga pisau badik yang dipegang tersangka N mengenai jari korban hingga mengeluarkan darah. Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak, dan melakban mulut korban dengan lakban plastik yang telah dipersiapkan," ujarnya.

Lebih lanjut Rio mengatakan, korban yang berontak ditutup kepalanya dengan jaket. Selain diancam dibunuh, korban dimintai sejumlah uang oleh ketiganya. Singkat cerita, korban berhasil mengelabuhi pelaku lalu kabur dan buat laporan polisi.

"Karena korban sudah merasa tertekan dan takut, saat itu menjanjikan akan menyanggupi permintaan dari tersangka terkait uang Rp. 500 juta yang dimintanya tersebut, dengan korban beralasan akan menjual mobil miliknya, sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatanya dan membiarkanya pulang untuk dapat menjual mobilnya," katanya lagi.

Ilustrasi penganiayaan dengan pisau

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Sebelumnya diberitakan, anggota Direktorat Pamobvit Polda Metro Jaya, Bripka Taufan Febrianto nyaris tewas di wilayah Jalan Tol Tanah Tinggi, Batuceper, Kota Tangerang, Banten.

"Satreskrim dan Unit Reskrim Polsek jajaran Polres Metro Tangerang Kota melakukan penyelidikan terhadap peristiwa tersebut. Dari hasil penyidikan, Polres Metro Tangerang Kota berhasil menangkap di tiga pelaku," ucap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Tangerang Kota, Komisaris Polisi Rio Mikael Tobing kepada wartawan, Rabu 8 November 2023.

Adapun kejadian tersebut terjadi hari ini. Korban hendak dikeroyok pelaku yang masing-masing berinisial AI, N, dan S. Pelaku AI dan N yang sempat coba kabur lewat atap rumah. Beruntung, hal itu bisa digagalkan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya