- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kebijakan memperluas area penerapan sistem ganjil genap, untuk melancarkan lalu lintas selama Asian Games 2018.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, perluasan ganjil genap tersebut bersifat sementara, yakni hanya saat perhelatan Asian Games 2018 sehingga bukan kebijakan permanen.
"Saya perlu garis bawahi bahwa ini sampai dengan Asian Games selesai. Tidak secara permanen karena sempat berkembang informasi bahwa ganjil genap akan terus diterapkan," kata Anies di Balai Kota DKI, Kamis, 24 Mei 2018.
Penerapan sistem ganjil genap akan dilakukan satu bulan sebelum Asian Games berlangsung hingga selesainya perhelatan itu. Sementara itu, saat Asian Para Games, sistem tersebut belum pasti diterapkan.
"Jadi dari Asian Games ke Para Games ada jeda, dan itu nanti akan kami kaji ulang karena lokasinya tidak sebanyak lokasi Asian Games," ujarnya.
Anies menambahkan, Pemprov DKI menyediakan Transjakarta secara gratis bagi para awak media dan sukarelawan Asian Games. Nantinya, sukarelawan dan awak media yang telah terdaftar dapat menggunakan Transjakarta tanpa dikenakan biaya.
"Jumlah media yang sejauh ini sudah terdaftar 7.000 wartawan dari berbagai belahan dunia dan seluruh relawan. Mereka akan mendapatkan ID dan ID itu bisa dipakai untuk menggunakan Transjakarta sehingga mereka tidak harus mencari kendaraan privat," ujarnya
Selain Sudirman-Thamrin dan Gatot Subroto, Pemprov DKI memperluas penerapan area ganjil genap. Beberapa area yang terkena perluasan yaitu:
1. Jalan S. Parman-Jalan Gatot Subroto-MT Haryono-DI Panjaitan-Jalan A.Yani-Simpang Coca Cola/Perintis Kemerdekaan Cempaka Putih.
2. Arteri Pondok Indah dari Simpang Kartini sampai dengan Simpang Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
3. Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
4. Jalan Benyamin Sueb Kemayoran Jakarta Pusat.
