Kisah Pilu Di Balik Aksi Kakek Terobos Aparat Demi Hormati Merah Putih

Kong Nur (baju kuning) ikut upacara HUT RI ke 74 dari luar Polresta Depok.
Sumber :
  • Dok. Polresta Depok

VIVA – Upacara pengibaran bendera untuk menyambut HUT RI Ke-74 di Polresta Depok sempat mengharukan. Itu terjadi ketika seorang pria tua tiba-tiba saja menerobos barisan aparat, demi bisa ikut memberikan hormat kepada sang saka merah putih, Sabtu, 17 Agustus 2019.

Hormati Putusan MK, Ganjarist: Pertarungan Pilpres Sudah Selesai Namun Perjuangan Kami Belum

Dengan linangan air mata, sang kakek yang belakangan diketahui bernama Nur ini, bergeming di luar pagar sambil menatap tajam ke arah bendera merah putih yang dikibarkan oleh sejumlah petugas

Ternyata, Nur memiliki pengalaman tersendiri yang tak bisa ia lupakan. Dia menjadi salah satu saksi hidup sejarah perjalanan bangsa ini.

Polisi Gagalkan Penyeludupan Puluhan PMI Ilegal di Perairan Sumut saat Menuju Malaysia

Satu kisah yang tak bisa dilupakan Nur, ketika rumahnya dibom oleh penjajah Belanda. Lantaran itu, tak heran jika pria yang akrab disapa Kong Nur ino, begitu menghormati lambang negara tersebut. Bahkan, ia mengaku selalu berhenti melakukan aktivitas jika melihat bendera Indonesia dikibarkan.

Hal itu diceritakan Kong Nur kepada salah seorang petugas Provost Polresta Depok, Bripka Yopi Lasut. Saat itu, Yopi sedang berjaga di depan gerbang dan mengikuti proses upacara tepat di sampingnya.

Kronologi 3 Anggota Keluarga Tercebur ke Sumur, 1 Meninggal Dunia

“Tadi dia (Kong Nur) bercerita kalau dia selalu hormat kalau ada penaikkan bendera. Dia ingat rumahnya pernah kena bom saat itu,” kata Yopi.

Menurut pengakuan Kong Nur kepada Yopi, peristiwa kelam itu terjadi saat dia masih kecil, di suatu tempat di wilayah Kalimantan. Sebab itu, Kong Nur selalu menghargai arti kemerdekaan bangsa ini. “Dia selalu hormat kalau ada bendera dinaikkan. Menurut dia itu harus dihormati," ujar Yopi menirukan ucapan Kong Nur.

Kepada Yopi, kakek berusia lebih dari 74 tahun itu berpesan agar semua orang, khususnya generasi muda, bisa menghargai hasil perjuangan para pahlawan. “Beliau berpesan semua orang harus menghargai perjuangan pahlawan. Bendera ini diperjuangkan dan dihormati demi berdirinya bangsa ini,” kata Bripka Yopi

Setelah sempat berbincang dengan petugas usai mengikuti serangkaian proses upacara, Kong Nur kemudian pergi ke arah Cilodong dengan jalan kaki. Bripka Yopi sempat menawari Kong Nur agar mau naik angkutan umum, namun ia menolaknya.

“Tadi juga beliau jalan kaki sambil membawa alat zikir. Pas pulang saya tawari naik angkot tapi enggak mau. Dia milih jalan kaki saja,” katanya.

Melihat jiwa nasionalis Kong Nur saat upacara HUT RI, Yopi sebagai anggota Polri merasa terenyuh. Dia sangat menghargai sikap Kong Nur yang sempat merasakan zaman perjuangan. “Saya sangat respek dan salut dengan beliau. Harapan saya semua orang dapat bersikap seperti beliau yang menghormati jasa pahlawan dan menghargai arti kemerdekaan," katanya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya