Ambulansnya Dituduh Bawa Batu, Pemprov DKI Minta Pemulihan Nama Baik

Ambulans yang diduga digunakan mengangkut batu untuk pengunjuk rasa. (08)
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA – Buntut kesalahpahaman soal ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diduga membawa batu dan botol bensin untuk membantu massa aksi #STMMelawan, pihak Pemprov DKI Jakarta minta rehabilitasi nama baik.

Polisi Imbau Warga Jakarta Tak Lakukan Takbir Keliling, Lebih Baik di Masjid

"Kami minta ada rehabilitasi nama baik institusi Pemprov DKI Jakarta termasuk jajaran Dinas Kesehatan DKI Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, di Mapolda Metro Jaya, Kamis 26 September 2019.

Dia menegaskan bahwa saat aksi unjuk rasa Rabu kemarin, 25 September 2019, pihaknya menyiapkan dukungan medis. Pihaknya bahkan mengaku ada permintaan resmi dari Polda Metro Jaya soal bantuan menyediakan ambulans.

Hendak Tawuran, 16 Pemuda Diamankan Polisi Karena Bawa Senjata Tajam

Atas dasar itu, Widyastuti menampik tudingan mobil ambulans yang mereka perbantukan itu untuk membantu massa aksi merusuh dengan menyiapkan batu dan botol bensin. "Kami selalu akan berpartisipasi menyediakan dukungan kesehatan saat ini dan seterusnya ke depan," kata dia. 

Lebih lanjut, Widyastuti minta polisi memulangkan tim medis dalam ambulans yang diperiksa terkait kejadian ini. Tak lupa pihaknya juga meminta mobil ambulans yang awalnya diduga membawa batu untuk diizinkan pulang. Ia meluruskan bahwa dalam kejadian tersebut ada enam unit mobil yang diamankan.

Seru dan Menghibur, Aksi Flying Trapeze Hadir di Dalam Mall

"Memohon pemulangan tim medis kita yang kemarin telah dimintai keterangan oleh pihak Polda Metro Jaya," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengklarifikasi soal dugaan mobil ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diisukan membawa batu dan botol berisi bensin. Diakui ada kekeliruan terkait klaim itu.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan semua berawal dari adanya video viral menyebut 'ditemukan batu' di mana menunjukkan gambar mobil ambulans.

Dari situlah muncul dugaan mobil ambulans sengaja membawa batu dan botol bensin untuk massa. Padahal, kenyataannya tidak demikian.

Polisi pun akhirnya melakukan pemeriksaan mendalam sampai Kamis 26 September 2019. Diketahui, batu dan botol bensin berasal dari massa yang pura-pura minta pertolongan ke ambulans.

"Jadi, intinya bahwa yang viral di media sosial itu memang ada anggota Brimob yang sudah melakukan pengamanan kemudian dia dilempari batu oleh perusuh dan kemudian perusuh itu pun membawa alat-alat ini ada batu dia itu mencari perlindungan dengan masuk ke mobil PMI," kata Argo di Markas Polda Metro Jaya, Kamis 26 September 2019.

Polisi menetapkan pemilik gudang gas LPG yang meledak dan menewaskan 12 orang menjadi tersangka

Ledakan Gas LPG Tewaskan 12 Orang di Denpasar, Pemilik Gudang Jadi Tersangka

Polisi juga mengembangkan apakah ledakan gudang LPG terkait dengan adanya dugaan pengoplosan tabung gas.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2024