Pasien COVID-19 Melonjak, RSUD Pasar Minggu Tambah Ruang Rawat dan ICU

RSUD Pasar Minggu, rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta
Sumber :
  • VIVA/Vicky Fazri

VIVA – Pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan mengalami peningkatan jumlah pasien sejak Agustus hingga September 2020 ini. Berdasarkan data rumah sakit, kapasitas tempat perawatan sudah mencapai 73 persen menampung pasien COVID-19. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Pasar Minggu, Luzi Adriyanti mengatakan untuk data pasien di RSUD Pasar Minggu sudah mencapai ratusan pasien COVID-19. Persentase peningkatan jumlah pasien di RSUD Pasar Minggu terjadi sejak sebulan terakhir.

"Pada saat ini, hari ini ya, hari ini ada 133 pasien dari jumlah tempat tidur yang 181 tempat tidur. Terisi sekitar 73 persen," kata Luzi ketika ditemui di RSUD Pasar Minggu, Senin, 14 September 2020.

Kronologi Siswi SMAN 1 Cisaat Meninggal Dunia saat Jalani Seleksi Paskibra

Baca: Prof Wiku: 7 dari 67 Rumah Sakit di Jakarta Sudah Terisi 100 Persen

Sejak diterbitkannya SK Menkes terkait penunjukan RSUD Pasar Minggu sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 di Jakarta, berbagai cara sudah dilakukan untuk penanganan pasien COVID-19. Apalagi dengan ditunjuknya sebagai RS rujukan COVID-19 ada beberapa peningkatan fasilitas dan SDM yang harus dilakukan.

Kondisi Mengenaskan 5 Korban Kebakaran Toko Frame Mampang Jakarta Selatan

"Pada saat ini kita kan mempunyai fasilitas pelayanannya itu ada IGD, rawat jalan, dan rawat inap," katanya.

Untuk menyiasati lonjakan pasien, dalam waktu dekat ini RSUD Pasar Minggu akan menambah lagi kapasitas ruang rawat, sekitar 45 tempat tidur dan 8 tempat tidur untuk ruang ICU. Selain itu, RSUD Depok juga akan menambah tenaga medis, khusus di ruang ICU.
 
"Penambahan ini tentu saja bertahap karena sarana dan prasarana itu harus dipersiapkan sedemikian rupa," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan alasan kembali memberlakukan PSBB secara ketat di Ibu Kota. Langkah ini diambil sebagai upaya pengereman darurat karena perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan.

Anies mengatakan, jika langkah pengereman ini tak dilakukan secepatnya maka kasus positif COVID-19 akan meningkat pesat. Apabila jumlah pasien COVID-19 terus meningkat maka Jakarta akan kekurangan rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19.

"Bila situasi ini berjalan terus tidak ada pengereman maka dari data yang kita miliki itu bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh dan sesudah itu tidak akan mampu menampung pasien COVID lagi," kata Anies, Rabu, 9 September 2020.

Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo memastikan kekhawatiran Gubernur DKI Anies Baswedan soal daya tampung rumah sakit di Jakarta bakal penuh sebetulnya terkait kasus di ruangan unit perawatan intensif atau Intensive Care Unit (ICU).

Pemerintah menjamin, jumlah ruangan ICU di rumah sakit maupun isolasi mandiri masih tersedia. "Jadi kekhawatiran tanggal 17 September yang akan datang itu rumah sakit penuh semua. Mudah-mudahan bisa kita atasi dengan baik," kata Doni usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Senin, 14 September 2020.

Menurut Doni, masyarakat bisa menghubungi langsung ke Dinas Kesehatan menyangkut hunian rumah sakit dengan ketersediaan kasur tempat tidur. (lis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya