Angkot Berpenumpang Ibu-Ibu Terperosok ke Tebing di Bogor, Sopir Kabur

Angkot terperosok ke tebing di Bogor.
Sumber :
  • istimewa.

VIVA – Mobil angkutan kota atau angkot yang ditumpangi ibu-ibu ingin acara reuni sekolah, ringsek akibat terguling saat tak kuat menanjak menuju wisata Kebun Jati, Pancawati, Kecamatan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sembilan orang penumpang jadi korban di larikan ke rumah sakit. 

Sopir Angkot Ugal-ugalan Tabrak Ojol hingga Mobil di Jaktim, Begini Kronologinya

Informasi yang dihimpun dari salah satu korban, awal mulanya mereka berangkat dari daerah Gunung Batu, Kota Bogor, dengan mencarter angkot 02 trayek jurusan Bubulak Sukasari dengan nomor F 1939 AT itu, dan tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, Sabtu, 26 Februari 2022. 

"Pas sampai tanjakan sudah mau sampai atas langsung angkotnya mundur. Saya kan belakang supir," kata korban Sri (56), Minggu, 27 Februari 2022. 

Bernyali Besar Sopir Angkot Pepet Fortuner Polisi, Begini Endingnya

Sri mengatakan, angkot pun terguling dan terperosok ke tebing yang di bawahnya perkebunan sayur milik warga. "Supirnya muterin stir terus terguling ke kebun sayur," tuturnya. 

"Itu tinggi jatuh ke bawah terguling. Kita dievakuasinya oleh warga terus dibawa ke rumah sakit," kata korban lain Titi. 

Viral Video Sopir Angkot Mengemudi Pakai Selang Oksigen, Bikin Warganet Iba: Jasanya Luar Biasa

Saat kejadian seluruh korban dievakuasi warga dibantu pemilik lokasi Kebun Jati ke RSUD Ciawi. Dari keterangan di lokasi kecelakaan, angkot tersebut sudah diperingati oleh warga agar para penumpang turun. Namun angkot memaksakan untuk menanjak.

Angkot terperosok ke tebing di Bogor.

Photo :
  • istimewa.

Kanit Laka Lantas Polres Bogor Ipda Angga Nugraha mengatakan, petugas Unit Laka Ciawi sudah mendata para korban di rumah sakit untuk penanganan lebih. Dan saat ini tengah melakukan pemeriksaan. 

"Petugas sudah melalukan pengecekan di rumah sakit," singkatnya saat dikonfirmasi. 

Menurut salah satu keluarga korban, Romadhoni (30) saat kejadian supir angkot langsung pergi meninggalkan korban di rumah sakit. Hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. 

Atas kejadian ini juga, para korban tidak mendapat perhatian dari Jasa Raharja. Sementara pihak Rumah Sakit terkesan terburu-buru agar pasien melakukan pembayaran dan tidak menempuh prosedur surat pernyataan kronologi pada korban kecelakaan. Dari 9 pasien, 8 di antaranya harus membayar Rp1-2 juta untuk tindakan medis dan obat. 

"Semua pasien bahkan yang penarahan di suruh pulang. Biar enggak nginap. Tadi dini hari. Semua bayar," katanya anak korban. 

Pihak Humas RSUD Ciawi, Heri Juhaeri mengatakan tidak mengetahui prosedur terkait kecelakaan di rumah sakitnya. Namun sepengetahuannya, kecelakaan ditangani oleh Jasa Raharja. 

"Biasanya di tanggung Jasa Raharja setelah visum dikeluarkan di kepolisian yang saya tau itu. Tetapi untuk lebih jelasnya, bisa ditanyakan langsung ke  Jasa Raharja prosesnya seperti apa kalau di tanggung Jasa Raharjanya," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya