- Youtube
Jakarta – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, akan menerapkan work from home (WFH) untuk seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Ibu Kota saat KTT ke-43 ASEAN berlangsung.
Heru menyebut, penerapan WFH bagi ASN Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pada 5-7 September 2023 itu akan diatur lewat Intruksi Gubernur (Ingub).
"Di wilayah pemda DKI saya akan memastikan membuat keputusan instruksi gubernur," kata Heru Budi dalam diskusi Forum Mereka Barat 9 secara virtual, Selasa, 8 Agustus 2023.
Tak hanya ASN, Heru Budi juga akan mempertimbangkan sekolah-sekolah di Jakarta untuk belajar dari rumah selama KTT ke-43 ASEAN berlangsung. Namun, mantan Wali Kota Jakarta Utara itu belum menjelaskan secara rinci soal aturan WFH dan belajar dari rumah akan diberlakukan saat KTT ASEAN.
"Misalnya sekolah, gedung-gedung pemda di sekitar titik lokasi KTT ASEAN nanti, akan kami lakukan work from home," ucap Heru.
Adapun untuk perusahaan swasta, kata Heru Budi, juga diminta untuk menerapkan WFH selama KTT ke-43 ASEAN berlangsung. Namun, penerapan WFH itu hanya bersifat imbauan dan dapat disesuaikan dengan kebijakan masing-masing perusahaan.
"Sekali lagi, untuk yang di luar dari perangkat daerah, swasta dan lain lain sifatnya adalah edaran dan imbauan," tuturnya.
Indonesia menjadi tuan rumah KTT ke-42 dan 43 ASEAN tahun 2023. KTT ke-42 digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, pada 9-11 Mei 2023. Sementara KTT ke-43 akan digelar di Jakarta pada September 2023.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa ASEAN mampu menyelesaikan setiap permasalahan jika ASEAN bersatu, terlebih, saat ini dinamika global masih bergejolak, dan ekonomi belum sepenuhnya pulih.
ASEAN juga memiliki aset kuat, menurut Jokowi, hal itu ditandai dengan pertumbuhan ekonomi, bonus demografi, dan kepercayaan dunia terhadap ASEAN sebagai kawasan positif.
"Ini harus kita manfaatkan untuk menjadikan ASEAN sebagai masa depan dunia, dan menjadikan ASEAN sebagai jangkar perdamaian dunia," ujarnya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mengibaratkan ASEAN seperti sebuah kapal yang berisi banyak penumpang. Tidak boleh karam, sebab, memiliki tanggung jawab terhadap ratusan juta nyawa manusia.
"ASEAN sebagai kapal besar harus terus bergerak maju, kapal besar ini harus terus berlayar, kapal besar ini tidak boleh karam, karena ini adalah tanggung jawab kita terhadap ratusan jiwa rakyat yang berada di dalam," katanya.