Polisi Ungkap Penyebab Lain Penganiayaan Remaja hingga Dibanting di Lenteng Agung

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi
Sumber :
  • VIVA/Zendy Pradana

JakartaRemaja inisial FSD (16) menjadi korban penganiayaan remaja lainnya yang berinisial MFA (14) di kawasan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Polisi pun mengungkap penyebab lain terjadinya penganiayaan tersebut, selain masalah asmara.

Mayjen Gadungan Nekat Masuk Markas TNI, Fakta-fakta Penyebab Tewasnya Polisi di Mampang

Wakil Ketua Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Henrikus Yossi mengatakan bahwa korban diduga kerap menebar ancaman kepada pelaku. FSD diduga telah menantang MFA melalui pesan gawai.

"Terlapor (MFA) merasa tidak terima atas pesan yang diberikan korban. Dimana korban dituduh telah memberikan ancaman kepadanya," ujar Yossi kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin, 21 Agustus 2023.

Keluarga Datang ke Lokasi Brigadir RAT Tewas Bunuh Diri, Ada Apa?

Ilustrasi penganiayaan.

Photo :
  • www.pixabay.com/bykst

"Intinya korban disebut mengatakan hal yang tidak menyenangkan, menantang si terlapor," lanjutnya.

Ratusan Polisi Kawal Tabligh Akbar Ustaz Abdul Somad di Lombok

Korban Bantah Telah Menantang Pelaku

Kendati demikian, belum dapat dipastikan kebenaran bahwa FSD menantang MFA dan berujung penganiayaan. Sebab, sampai dengan saat ini sejumlah saksi masih dilakukan pemeriksaan terkait dugaan hal itu. Sementara itu, korban telah menepis tuduhan yang dilontarkan terduga pelaku. Menurutnya, ia tak pernah mengirimkan pesan seperti itu kepada MFA.

"Ketika kami lakukan pemeriksaan, korban menyangkal tuduhan itu. Dia tak merasa berbuat atau mengirimkan pesan yang dimaksud," tutur Yossi.

"Jadi kami masih terus melakukan pemeriksaan sejak pagi hingga siang tadi kepada para saksi," sambung dia.

RW Sebut karena Masalah Asmara

Diketahui, dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh MFA itu lantaran adanya persoalan masalah asmara. Hal itu diungkapkan oleh Ketua RW 03 Kelurahan Lenteng Agung, Haswin Anwar.

Namun, dia masih belum bisa memastikan terkait dengan perempuan yang disinyalir menjadi pemantik MFA untuk menganiaya FSD. Ia hanya bisa membenarkan bahwa korban mengalami beberapa kekerasan seperti yang tergambar dalam rekaman CCTV.  

Diberitakan sebelumnya, Nahas nian nasib seorang remaja di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Bagaimana tidak, dirinya dicekik, dibanting hingga diinjak batang lehernya. 

Kejadian ini pun viral di media sosial. Salah satunya diposting akun Instagram @jakartaselatan24jam. Akun ini mengatakan penganiayaan itu terjadi pada Minggu 20 Agustus 2023.

"Video kekerasan di kawasan Lenteng Agung, Jaksel remaja dicekik lalu dibanting hingga diinjak batang lehernya," demikian seperti dikutip, Senin 21 Agustus 2023.

Dalam video viral, mulanya korban dihadang pelaku ketika mengendarai sepeda motor. Tanpa babibu, pelaku mencekik korban, membanting lalu menginjak batang lehernya. Korban sempat mengaku tidak kenal dengan pelaku saat dianiaya.

"Lu siapa dulu ini bang? Gua nggak kenal lu," kata korban.

Terkait hal ini, polisi pun angkat bicara. Kapolsek Jagakarsa, Komisaris Polisi Multazam Lisendra menyebut dari hasil penyelidikan awal pelaku dan korban adalah remaja di bawah umur. Keduanya, merupakan warga RW 03.

"Terduga korban dan terduga pelaku masih di bawah umur," ujar Multazam.

Usut punya usut dugaan sementara penganiayaan karena perselisihan masalah asmara. Kata dia, pihaknya bakal memanggil saksi yang berkaitan dengan kasus penganiayaan tersebut.

“Keduanya warga RW 03 semua. Jadi selisih paham terkait asmara, ya anak remaja. Namun kan terkait perselisihan itu tindak pidananya yang kita fokuskan. Apabila ada tindak pidana yang terjadi di situ melibatkan anak di bawah umur tentunya saksi-saksi itu akan kita panggil dan kami mintai keterangan,” katanya lagi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya