Sumber :
- REUTERS/Benoit Tessier
VIVAnews
- Penyebaran SMS mesum yang belakangan ini meresahkan pelanggan telepon seluler belum masuk prioritas utama untuk ditangani polisi.
Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Audie Latuheru kepada
VIVAnews
mengatakan, SMS mesum ini bukan sesuatu yang mengancam warga. "Sehingga kita menangani itu menjadi prioritas sekian. Cyber crime menangangi kasus berdasarkan prioritas," katanya, Kamis 28 Maret 2013.
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menjelaskan pelaku kelompok SMS mesum menggunakan modus mengirim pesan dengan kata-kata mesra untuk memancing korbannya agar tergoda.
"Dipancing sehingga dia mau bicara, mau ngobrol, saat keasyikan ngobrol terus dia digiring untuk terus berbicara," kata Rikwanto.
Jika sasarannya sudah terpancing untuk menelepon, tanpa disadari pulsanya terus tersedot sebab yang diteleponnya nomor layanan bertarif khusus. Rikwanto juga melihat modus lain dalam penipuan SMS ini. Polisi melihat pesan berisi kata-kata mesra itu juga berindikasi ke arah prostitusi.
Rikwanto mengatakan pelaku tidak menyasar korbannya secara khusus. Biasanya nomor sasaran dipilih secara acak dengan harapan ada yang terkena jerat modus tersebut. "Itu random, asal tembak saja, dia menghubungi 100 nomor mudah-mudahan ada 1 atau 2 nomor yang nyangkut, itu random saja," ujarnya. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menjelaskan pelaku kelompok SMS mesum menggunakan modus mengirim pesan dengan kata-kata mesra untuk memancing korbannya agar tergoda.