APTB Tolak Gabung TransJakarta, Ahok: Terserah

Angkutan Perbatasan Berintegrasi Busway (APTB) Bogor-Tanjung Priok
Sumber :
  • Antara/ Wahyu Putro
VIVA.co.id
APTB Dilarang, Tangerang Minta Transportasi Massal
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mempermasalahkan opsi sementara yang dipilih para operator angkutan perbatasan terintegrasi busway (APTB) terkait rencana integrasi sarana transportasi yang akan dilakukan Pemerintah Provinsi DKI.

APTB Diminta Gabung ke TransJakarta Sebelum 'Tersingkir'

"Kalau dia enggak mau ikut ya terserah," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 5 Mei 2015.
Pool Bus Transjakarta Terbakar, Polisi Tunggu Hasil Lab


Dalam pernyataannya, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta sebagai organisasi yang menaungi para operator APTB menyatakan, APTB tidak akan bergabung dengan PT. Transportasi Jakarta dan memilih untuk hanya beroperasi hingga halte busway di perbatasan DKI.


Ketua DPD Organda DKI Shafruhan Sinungan mengatakan alasan utama para operator APTB memilih opsi itu adalah karena Pemprov DKI sama sekali tidak menawarkan sistem pembayaran 'rupiah per kilometer' yang digadang-gadang sebagai kompensasi bagi para operator itu untuk mau bergabung dengan PT. Transportasi Jakarta.


Kendati demikian Ahok mengatakan, alasan utama para pengusaha angkutan menolak untuk bergabung dan beroperasi di bawah manajemen PT. Transportasi Jakarta adalah karena sebenarnya para pengusaha angkutan itu menganggap besaran pembayaran rupiah per kilometer yang ditawarkan oleh Pemprov DKI terlalu murah.


"Namanya juga pengusaha. Dia anggap besaran rupiah per kilometer yang mau kita kasih ini kemurahan," ujar Ahok.


Meski mengaku tidak mempermasalahkan keengganan para operator APTB untuk bergabung dalam rencana integrasi sarana transportasi DKI, Ahok tetap menyarankan para operator APTB itu untuk turut serta dalam proses lelang besaran pembayaran yang akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI jika alasan utama keengganan mereka adalah karena memang menganggap besaran pembayaran yang ditawarkan DKI itu terlalu murah.


"Kalau kemurahan, ikut lelang kita dong. Sampai akhir Mei kan nanti kelihatan besarannya. Nanti kami lebih efisien juga operasional kamu," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya