Korban Ledakan Granat di Duren Sawit Dirujuk ke RSCM

RS Pondok Kopi jumpa pers soal kondisi korban ledakan granat
Sumber :
  • Anwar Sadat

VIVA.co.id - Mulana (39), korban ledakan granat di Gedung Multipiranti Graha di Jalan Radin Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, telah dirujuk dari RS Islam Jakarta Pondok Kopi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Langkah itu dilakukan karena korban yang bekerja sebagai petugas keamanan di gedung tersebut, harus menjalani penanganan dan perawatan yang lebih lengkap. 

"Alhamdulillah pada pukul 03.00 WIB, pasien sudah kami rujuk ke RSCM," kata Direktur Utama RS Islam Jakarta Pondok Kopi,  Denny P Machmud, Rabu 18 November 2015. 

Denny menjelaskan sebelum dilakukan tindakan rujukan, korban telah menjalani operasi pengangkatan serpihan kaca di tubuhnya pada Senin 16 November 2015, tidak lama setelah dibawa ke RS Islam Jakarta Pondok Kopi. 

"Setelah penanganan operasi pertama, tetap dlakukan observasi dan pantauan, hasilnya harus dilakukan penanganan lebih lanjut di RSCM," ujarnya.

Denny juga menuturkan pasien harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan tidak ada benda asing yang tertinggal di tubuhnya.

"Diperlukan alat diagnostik tambahan yang kami tidak punya sehingga harus dirujuk," ujarnya. 

Terkait biaya pengobatan, Humas RS Islam Jakarta Pondok Kopi Didin Sahidin menuturkan hal itu sudah ditanggung sepenuhnya oleh pihak pengelola gedung.

"Pada dasarnya seluruh biaya perawatan atas nama tuan M, sudah selesai dbayar oleh pihak perusahaan," katanya.

Serpihan Granat yang Menancap di Korban Diserahkan ke Polisi

Tiga hari paska ledakan

Ledakan Duren Sawit, Kapolda: 90 Persen Tak Terkait Teroris
Setelah tiga hari paska ledakan yang terjadi di Gedung Multipiranti Graha, hingga padi tadi belum terlihat adanya aktivitas di gedung tersebut. Pantauan VIVA.co.id, tepat di depan Gedung yang diisi oleh 12 perusahaan itu masih terpasang garis polisi. Terlihat seorang petugas keamanan dan satu petugas kepolisian melakukan penjagaan.

Kondisi Terbaru Korban Ledakan Granat di Duren Sawit
Dika (23) salah seorang karyawan di gedung itu sempat mendapatkan pesan singkat dari pihak perusahaan jasa angkutan publik tempatnya bekerja. Bahwa pada 18 November, aktivitas di gedung sudah kembali seperti semula dan para karyawan sudah bisa bekerja kembali.

"Tadi dapat SMS dari orang kantor katanya tanggal 18 sudah bisa masuk, tapi saat mau masuk kata satpamnya belum boleh," ujar Dika di lokasi kejadian, Rabu.

Menurut Dika, belum ada kepastian kapan dia dan karyawan lainnya dapat memulai bekerja seperti biasa. "Masih belum jelas kapan mulai masuk, pihak kantor juga masih koordinasi dengan pengelola gedung," ujarnya.

Sementara itu, karyawan lainnya bernama Bayu (24) harus memarkirkan mobilnya di luar gedung. Dirinya juga mengalami nasib yang sama dengan Dika, tidak tahu bahwa aktivitas perkantoran masih diliburkan.

"Saya enggak tahu, tahunya itu tanggal 18 sudah bisa masuk tapi ini masih di tutup," ujarnya.

Ketika dikonfirmasi oleh pihak keamanan, salah seorang petugas keamanan bernama Ahmad, mengatakan saat ini dirinya mendapat perintah untuk menjaga gedung tersebut, dan tidak memperbolehkan orang yang tidak berkepentingan untuk masuk.

Seperti diketahui, Senin 16 November sekira pukul 03.30 WIB, telah terjadi ledakan di gedung perkantoran tepatnya di gedung Multi Piranti Graha, Jalan Radin Inten, Buaran, Duren Sawit, Jakarta Timur. Ledakan ini diduga disebabkan oleh granat.


Seorang petugas keamanan bernama Mulana (39) menjadi korban luka akibat ledakan ini. Kerasnya ledakan juga menimbulkan Gedung perkantoran tersebut rusak parah. Kaca sekeliling perkantoran tersebut pecah, plafon runtuh dan lampu yang berada di skitar gedung juga pecah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya