- VIVA.co.id / Zahrul Darmawan
VIVA.co.id – Polisi terus mendalami penyebab kematian Audry Fahriza, bocah berusia 9 tahun yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di kolam penampungan air di kawasan Taman Merdeka, Sukmajaya Depok, Senin, 7 Maret 2016.
Salah satu saksi yang diperiksa polisi adalah seorang pria bernama Welly Senopvil (46 tahun), yang tak lain adalah tetangga korban. Pada petugas, Welly pun mengaku sempat bersama korban kemarin, sebelum dikabarkan hilang hingga akhirnya ditemukan tewas.
"Itu anak emang sering ngikut saya pak. Malah sering minta uang buat main di warnet. Nah kemarin (Minggu) pagi, dia sempat ngikut saya ke pasar. Ya udah kayak anak sendiri. Anaknya sering ke rumah, " ucap Welly saat memberi keterangan pada polisi di lokasi kejadian.
Lebih lanjut, Welly mengaku, sempat memarahi korban karena saat itu merengek minta ikut jalan.
"Ya pak, saya sempat ngomel. Terus saya bilang, kalau mau ikut pulang dulu sana, mandi dulu. Pas dia pulang saya sudah enggak lihat lagi. Terakhir sekitar jam 07.30 WIB, Minggu kemarin ngeliatnya. Setelah itu saya enggak tahu lagi, " kata dia.
Guna menyelidiki kasus ini, polisi pun menggali keterangan dari sejumlah saksi lainnya serta olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Info awal anak hilang. Dan tadi siang, sekitar pukul 14.30 WIB, korban ditemukan sudah dalam kondisi tewas. Belum dapat dipastikan apakah korban tewas karena tenggelam atau ada hal lain. Yang jelas masih kami selidiki, " kata Kapolsek Sukmajaya, Ajun Komisaris Supriyadi.
Sekilas temuan jasad bocah malang ini mirip dengan Akseyna Ahad Dori, mahasiswa UI yang ditemukan tewas di Danau Kenanga UI, Maret 2015 lalu.
Persamaan keduanya antara lain, sama-sama masih mengenakan pakaian lengkap saat ditemukan di danau atau kolam. Tak hanya itu, jasad Audry dan Ace, sapaan akrab Akseyna, sama-sama dengan posisi terlentang dan tewas di bulan yang sama, Maret.
Pamit Tahun Baruan, 2 Bocah Ditemukan Mengambang di Galian Proyek Tol Cijago
Dua bocah laki-laki tewas di kawasan Cinere, Kota Depok, setelah berpamitan kepada kedua orang tuanya membeli kembang api untuk perayaan malam tahun baru
