Walikota Hendi: Budaya Tionghoa Bagian dari Budaya Indonesia

Wali Kota Semarang Hendrar Pihadi
Sumber :

VIVA – Menjelang tahun baru Imlek 2569 yang akan jatuh pada tanggal 16 Februari 2018, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, Rabu 7 Februari 2018 berkunjung ke sejumlah Klenteng yang berada di kota Semarang. Salah satunya yang dikunjunginya adalah Klenteng Tay Kak Sie yang terletak di kawasan Jalan Gang Lombok, Kota Semarang. Klenteng Tay Kak Sie sendiri merupakan salah satu Klenteng tertua di Kota Semarang yang didirikan pada tahun 1746.

Deretan Fakta Ratusan Motor Gratis dari Wali Kota Semarang buat Lurah

Dalam kunjungannya tersebut, Walikota Semarang yang juga akrab disapa Hendi itu ingin memastikan bahwa persiapan perayaan Imlek di Kota Semarang dapat berlangsung meriah dan kondusif.

Menurutnya, perayaan tahun baru imlek merupakan sebuah agenda penting, ini karena budaya Tionghoa telah lama menjadi sebuah bagian penting dari budaya Indonesia, khususnya Kota Semarang.

Pemkot Semarang Bakal Ubah Taman Tegalsari Jadi Taman Pasif untuk Percantik Kota

Hendi mengatakan, masyarakat Tionghoa masuk ke Semarang kurang lebih 600 tahun yang lalu dari daerah pesisir di Mangkang. Maka dari itu ada sebuah nama kecamatan di dekat sana yang namanya Kecamatan Ngaliyan, sebuah nama dari bahasa Jawa yang artinya Pindahan,ujarnya.

"Lalu Kota Semarang juga punya sebuah ikon budaya yang merupakan sebuah hewan mitologi, namanya Warak, bentuk kepalanya adalah kepala naga, yang merupakan simbol keterwakilan budaya Tionghoa dalam budaya Semarang,” tambahnya.

Upayakan Kesejahteraan Petani, Pemkot Semarang Launching Badan Usaha Milik Petani

Untuk itu kata Hendi, bahwa pada hari ini dirinya berkunjung ke Klenteng Tay Kak Sie, sebagai bagian dari upaya memastikan persiapan perayaan tahun baru Imlek dapat berjalan lancar, dan nantinya akan berlangsung dengan meriah, aman, nyaman, serta kondusif, tegas Walikota yang dinobatkan sebagai pembina kerukunan umat beragama oleh Kementerian Agama di tahun 2017 ini.   

Di Klenteng Tay Kak Sie sendiri setiap tahunnya ada sejumlah kegiatan yang dilaksanakan untuk menyambut perayaan tahun baru Imlek. Kegiatan tersebut salah satunya adalah pembagian angpao serta bingkisan kepada masyarakat kurang mampu. Dan tidak kurang dari 1.250 angpao serta bingkisan disiapkan oleh Yayasan Klenteng Tay Kak Sie untuk dibagikan kepada masyarakat di perayaan Imlek tahun ini.

Selain di Klenteng Tay Kak Sie, Hendi juga menjelaskan bahwa perayaan tahun baru Imlek di Kota Semarang juga akan terkonsentrasi di dua tempat, yaitu di kawasan Wotgandul Timur dan di kawasan Sam Poo Kong.

“Di jalan Wotgandul Timur pada tanggal 12 sampai 14 Februari nanti, akan diselenggarakan kegiatan Pasar Imlek Semawis, yang rangkaiannya ada festival loenpia, pengobatan gratis, dan tradisi jamuan makan Tuk Panjang,” cerita Hendi.

Selain itu, nanti pada saat kegiatan Pasar Imlek Semawis berlangsung, sebagian ruas jalan akan ditutup, maka dari itu akan berkonsentrasi untuk melakukan pengaturan lalu lintas di sana, ini agar kegiatan tersebut berlangsung lancar dan meriah seperti tahun-tahun lalu,” tambahnya.

Selain itu untuk kegiatan yang berlangsung di kawasan wisata Sam Poo Kong, Hendi mengatakan perayaan tahun baru Imlek akan dilangsungkan pada tanggal 16 Februari 2018. (webtorial)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya