Ketua DPR: Tak Bantu Rohingya, Masa Depan ASEAN Terancam

Para pengungsi Rohingya di Bangladesh
Sumber :
  • REUTERS/Cathal McNaughton/File Photo

VIVA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, Bambang Soesatyo mengatakan, segala persoalan yang terjadi dan menyangkut masalah kemanusiaan harus cepat ditanggapi bersama.

Muslim Rohingya Bantu Etnis Buddha Myanmar

Untuk itu, dia meminta, agar Association of Southeast Asian Nations Plus Three ( ASEAN+3) dapat bertindak dalam membantu menyelesaikan krisis kemanusiaan yang belum lama ini menimpa etnis Rohingya.

"Apabila konflik di Rakhine terus terjadi, dan tidak ada penyelesaian konkret bagi etnis Rohingya, masa depan ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang stabil, damai, dan terbuka, tentu saja akan terancam," kata Bambang dalam pesan singkatnya, Minggu 25 Maret 2018.

Wabah Corona: Muslim Rohingya di Myanmar, Satu Toilet Gantian 40 Orang

Bambang mengatakan hal itu, saat pertemuan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Vietnam, Turki, Argentina, Sudan dan Delegasi ASEAN+3 di Jenewa, Swiss.

Selain itu, kata Bambang, dia juga meminta dukungan Inter Parliemnet Union (IPU) untuk mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

Akhirnya Anak-anak Muslim Rohingya di Bangladesh Bisa Sekolah

Persiapan dan kampanye Indonesia menuju pemilihan anggota tidak tetap Dewan Keamanan, diterangkan Bamsoet, panggilan akrab Bambang, sudah dilaksanakan sejak 2015.

"Dengan menjadi anggota tidak tetap, kami berharap Indonesia dapat lebih berkontribusi untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan damai. Termasuk di ASEAN," kata dia.

Bamsoet berharap, Indonesia mampu mengembangkan berbagai kerja sama internasional, termasuk dengan negara tergabung dalam MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, dan Turki).

Ia memandang, forum konsultasi middle powers yang dibentuk pada 2013 ini semakin baik dan saling memperkuat.

Saat ini, Indonesia menjadi ketua MIKTA setelah terpilih pada pertemuan tingkat Menteri pada 13 Desember 2017 di Istambul, Turki.

Secara khusus, Bamsoet meminta kepada Ketua Parlemen untuk bisa hadir dalam pertemuan antarparlemen MIKTA yang akan diadakan di Indonesia pada tahun ini. Ia yakin kehadiran Parlemen Turki dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi anggota MIKTA.

“Kita bisa menjadi vocal point dunia Islam dalam memperjuangkan hak-hak kemanusiaan seperti yang terjadi di Palestina dan Rohingya," kata dia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya