Perayaan Imlek Nasional Bisa Merajut Kebhinekaan di Tahun Politik

Perayaan Imlek Nasional
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Ribuan warga dari berbagai kalangan berkumpul merayakan Imlek Bersama Nasional di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu, 10 Februari 2019. Acara ini digagas Perhimpunan Tionghoa Kalbar (PTK) Indonesia.

Sejumlah pejabat turut hadir dalam acara ini seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Ketua DPD Oesman Sapta Odang, Wali Kota Singkawang, Kalbar Tjhai Chui Mie, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Saefullah, hingga anggota DPR dari daerah pemilihan Kalbar. Selain itu, sebagian besar warga Kalbar yang berdomisili di Jakarta.

"Kami ingin membuat acara ini karena untuk merajut kehadiran dari berbagai kalangan. Tak hanya Budha, Kristen. Tapi, di sini hadir juga dari umat Islam. Di sini lah kita menunjukkan keberagaman yang bisa dirajut," kata Ketua Presidium PTK Indonesia, Rudi Halim dalam keterangan resminya, Senin, 11 Februari 2019.

Rudi menekankan momen perayaan imlek jangan dikaitkan dengan dukungan politik tertentu. Namun, dengan acara ini justru diharapkan menjadi momen mempersatukan warga dari ancaman polarisasi di tahun politik. Ia memahami hal ini mengingat tensi politik makin memanas dua bulan jelang hari pemungutan Pemilu 2019.

"Kita buat momen ini untuk kebersamaan. Kita ini anak bangsa, kita ini harus berkontribusi dengan menjadi bagian motor penggerak," ujar Rudi.

Perayaan imlek

Adapun Ketua Pengarah PTK Indonesia, Darmadi Durianto menekankan dari laporannya lebih dari 25 ribu orang menghadiri imlek yang kali pertama digelar pihaknya. Ia melihat tak hanya warga Tionghoa perantauan Kalbar, namun acara ini diikuti warga non Tionghoa dari Jawa, Sunda, sampai Melayu.

Menurut dia, dengan memilih lokasi Jakarta maka akan bisa juga menampung animo warga perantauan Kalbar.

Sejarah Angpao hingga Ketentuan Jumlah Isinya untuk Diberikan

"Acara ini kan tujuannya menyatukan bingkai NKRI dengan memegang teguh Pancasila. Ini sengaja kontribusi yang kami ciptakan. Gong Xi Fa Cai, damailah Indonesiaku," tutur Darmadi yang juga Anggota DPR RI itu. (zho)

Ilustrasi konsumsi air minum dalam kemasan.

Dilema Air Minum Dalam Kemasan

Data BPS menunjukkan, mayoritas atau 40,64 persen rumah tangga Indonesia menjadikan air minum dalam kemasan (AMDK) sebagai sumber air minum mereka.

img_title
VIVA.co.id
1 April 2024