Logo timesindonesia

Pemkab Blitar Berikan Perhatian Khusus Penyakit Zoonosis

Kabid P2P Dinkes Kabupaten Blitar Krisna Yekti Saat memberikan pemaparan pada pertemuan koordinasi kewaspadaan penyakit Zoonosis yang diselenggarakan DinKes Kabupaten Blitar, Selasa (02/07/2019). (Foto: Kominfo kab Blitar)
Kabid P2P Dinkes Kabupaten Blitar Krisna Yekti Saat memberikan pemaparan pada pertemuan koordinasi kewaspadaan penyakit Zoonosis yang diselenggarakan DinKes Kabupaten Blitar, Selasa (02/07/2019). (Foto: Kominfo kab Blitar)
Sumber :
  • timesindonesia

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Krisna Yekti mengemukakan bahwa penyakit Zoonosis merupakan penyakit yang saat ini menjadi perhatian khusus Pemkab Blitar. Penyakit Zoonosis merupakan penyakit akibat penyebaran infeksi yang terjadi dari hewan ke manusia atau sebaliknya.

"Penyakit Zoonosis meliputi penyakit leptospirosis, rabies, antraks, pes, brucellosis dan flu burung yang disebabkan dari beberapa hewan termasuk tikus, anjing, sapi, ayam dan serangga," katanya usai
pertemuan koordinasi kewaspadaan penyakit Zoonosis yang diselenggarakan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Selasa (2/7/2019).

Menurutnya, Zoonosis dapat menyebar dengan luas dan cepat hingga sampai pada tahap Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bisa menyebabkan kematian oleh karena itu butuh kerja sama lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas pertanian dan peternakan untuk menekan penyelenggaraan penyakit ini.

"Kami akan adakan sosialisasi ke rumah sakit, puskesmas hingga polindes untuk mengedukasi masyarakat tentang gejala-gejala yang diakibatkan penyakit Zoonosis," ujarnya.

Pertemuan yang diadakan di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar tersebut menghadirkan narasumber dari Rumah Sakit Ngudi Waluyo, dr. Hesti Purwanti, Sp. PD dan drh. Wasis Gunawan dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar.

"Keberhasilan pencegahan, mendeteksi penyakit Zoonosis, sebagian besar ditentukan oleh sinergitas dari berbagai lintas sektor dan seluruh masyarakat," tegas Krisna Yekti dari Dinas Kesehatan Pemkab Blitar.(*)