Pedagang Pasar Cileungsi Usir Petugas COVID-19 yang Lakukan Rapid Test

Klaster Corona pasar Cileungsi
Sumber :
  • VIVAnews/Muhammad AR

VIVA – Para pedagang  di Pasar Cileungsi, Kabupaten Bogor ramai-ramai menolak rapid dan swab test yang akan dilakukan Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bogor yang datang ke lokasi Rabu kemarin. Para pedagang ini pun bersorak saat mengusir petugas medis. 

Taiwan Siap Berbagi Pengalaman Pelayanan Medis dengan Indonesia

Tampak dalam video yang viral di media sosial, beberapa petugas gabungan berusaha memberi pengertian  terhadap para pedagang pasar, karena sejak PSBB Proposional Parsial menuju new normal masyarakat tak mengindahkan protokol kesehatan untuk pencegahan virus. Klaster Pasar Cileungsi sendiri merupakan klaster merah. Pasalnya, beberapa hari lalu para pedagang diketahui positif akibat tertular COVID-19.

Sudah ada 8 pedagang dengan total 26 pasien yang positif COVID-19 dari kluster Pasar Cileungsi. Pasar Cileungsi pun sempat ditutup, namun kembali dibuka oleh pedagang. Banyak yang melarikan diri saat petugas gabungan gugus tugas memasuki pasar.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Terkait peristiwa ini, pihak PD Pasar Tohaga, Kepala Pasar Cileungsi Mulyadi, menjelaskan penyebab penolakan petugas tenaga medis COVID-19 diakui pedagang akibat tidak meratanya pemeriksaan di Pasar Cileungsi. Menurut para pedagang, tenaga medis hanya memeriksa pedagang Cileungsi, sedangkan PKL di sekitar pasar dibiarkan tidak mengikuti tes.

"Iya informasi yang kami terima. Pengusiran terhadap petugas medis yang mau laksanakan rapid test kepada pedagang, karena para pedagang beralasan kalau petugas COVID-19 terlalu sering periksa pedagang Pasar Cileungsi. Sementara PKL liar di sekitar pasar dibiarkan," katanya di Konfirmasi VIVAnews, Kamis 11 Juni 2020.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Mulyadi mengatakan, pengusiran tersebut terjadi Rabu 10 Juni 2020 sekitar pukul 10.00 WIB. 

"Waktu itu petugas COVID-19 mau rapid test pedagang pasar. Tapi mereka menolak karena tidak adil sama PKL," katanya.

Saat ditanya soal ada ajakan dari provokator untuk menolak tenaga medis oleh pedagang, Mulyadi belum menjelaskannya. "Saya masih rapat, untuk sementara dengan Humas PD Pasar," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya