Cerita Mantan Pasien Corona Nangis karena Ibunya Dihujat di Medsos

VIVA – Sita Tyasutami kembali meneteskan air mata mengenang hari-hari beratnya ketika ia dan sang ibu (Maria Darmaningsih) terjangkit virus Covid-19. Yang membuatnya lebih terpuruk adalah ketika identitasnya tersebar luas dan jadi pergunjingan banyak orang di dunia maya.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

“Tapi yang bikin sakit hati lagi bukan hanya fitnah dan menguliti pekerjaan saya, tapi mereka menghujat ibu saya. Waktu itu saya merasa sudah nularin ke ibu saya, waktu itu saya nangis-nangis,” katanya pada wartawan saat ditemui di kediamannya di Depok, Jawa Barat pada Jumat 20 Maret 2020

Sita menegaskan, ibunya adalah orang baik dan tak pantas dihujat. “Apalagi ibu ini budayawan, beliau tokoh. Saya enggak terima ibu saya dihina,” ujarnya

Ditemukan di Sejumlah Negara, Seberapa Bahaya Varian Baru Virus Corona Pirola?

Lebih lanjut ia menceritakan, ketika dirinya dan sang ibu dinyatakan positif, mereka hanya bisa menangis. “Karena tahunya dari tv dulu. Dan kedua semua data bocor dari WA grup,” kata dia.

Dalam waktu singkat, sosial media (Medsos) Sita pun diserbu banyak netizen. “Foto saya tersebar. Kebetulan saya enggak seperti Ratri (kakaknya) yang bisa menahan emosi. Saya sangat emosional enggak bisa switch on dan off mental, belum bisa. Jadi pas kejadian itu saya mental breakdown banget.”

Gawat, Ratusan Kucing di Pulau Siprus Meninggal Akibat Coronavirus

Sejumlah netizen, kata Sita, seolah-olah mencari keburukan dirinya. Mulai dari penampilan hingga gaya hidup.

 “Kenapa, netizen yang cek Instagram itu kan harusnya bisa lihat yang positif. Itu aku banyak banget saya pakai baju tradisional, nari di Kepulauan Karibia, di Prancis dan jadi asisten koreografer Asian Games,” kata dia.

“Tapi yang diambil itu saya pakai baju Brasilian samba jadi saya ngerasa badan saya dikirim ke seluruh Indonesia rasanya,” ucapnya.

Sita merasa, apa yang dialaminya adalah kejahatan yang luar biasa.

 “Karena kita hidup di dunia patriarki dan machista, di mana ada saat seperti ini tuh tubuh perempuan milik bersama untuk dihujat. Tapi yang bikin sakit hati lagi bukan hanya fitnah dan menguliti pekerjaan saya, tapi juga menghujat ibu saya.”

Kala itu, lanjut Sita, semua medsos seakan menghakiminya. “WA di Twitter sangat buruk ke saya. Jadi memang yang tadinya saya batuk-batuk saja jadinya kesehatan saya memburuk sampai menggigil sampai saya gemetar.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya