Massa Diorganisir Jemput Paksa Jenazah PDP Corona di Makassar

Pasien PDP Corona dibawa kabur oleh keluarga dari rumah sakit di Makassar.
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, melihat dengan jelas ada kelompok-kelompok tertentu yang diorganisir untuk melakukan keributan dengan cara melakukan penjemputan paksa jenazah pasien PDP corona di Kota Makassar, dalam sepekan terakhir.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

"Ini sudah kelihatan jelas, bahwa ini ada kelompok-kelompok tertentu," katanya dalam keterangan kepada tvOne pada Senin malam, 8 Juni 2020. 

Menurutnya, masalah ini adalah keadaan yang harus segera dituntaskan. Tindakan cepat telah dilakukan oleh Polda Sulsel dengan melakukan penangkapan terhadap para pelaku yang dipastikan adalah provokator dari peristiwa tersebut.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

"Ini gejala yang harus kita tuntaskan, Alhamdulillah Kapolda mengambil langkah cepat dan orang-orang ini dalam proses penyidikan," katanya.

Ditegaskan Nudin Abdullah, setelah penangkapan dilakukan terhadap para provokator aksi massa, situasi di Kota Makassar menjadi aman. Tidak ada lagi kasus penolakan pemakaman jenazah PDP corona. 

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

"Orang-orang ini provokator, kita tangkap dan sekarang aman," katanya. 

Menurutnya, dari kejadian di tiga rumah sakit, memang sangat terlihat jelas ada kelompok yang sangaja dikerahkan untuk membuat keributan. Mereka membawa senjata tajam dan masuk ke rumah sakit untuk meminta paksa jenazah.

"Keluarga tidak menolak, protokol covid. Saat gugus tugas menuju rumah untuk mempersiapkan pemakaman, tiba-tiba sekelompok orang membawa golok datang ke rumah ambil paksa. Keluarga kaget. Keluarga telah diedukasi sebelumnya dan memahami keadaan ini," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya