Gatot Nurmantyo Ikut Rumuskan Butir Maklumat untuk Deklarasi KAMI

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

VIVA – Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) merampungkan rumusan butir-butir maklumat untuk dibacakan pada saat deklarasi nanti. Salah seorang inisiator KAMI, Said Didu, menjelaskan proses perumusan maklumat.

Sosok Shella Ghivitamala, Kowad Cantik Pernah Bertugas di Lebanon

Menurut Said, dalam perumusan butir maklumat tersebut diwarnai dengan diskusi panjang dan alot. Namun akhirnya, saat ini proses tersebut sudah selesai. Butir maklumat juga akan dibacakan saat deklarasi nanti.

Baca Juga: Rocky Gerung Cs Bikin Koalisi Kritik Pemerintah, Ngabalin Merespons

Soroti Pengeroyokan Relawan Ganjar di Boyolali, Gatot Nurmantyo: Saya Tak Yakin Dipukul Batu

Dalam foto yang diunggah Said, tampak kehadiran eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dalam perumusan butir maklumat tersebut. Selain Gatot, ada juga tokoh nasional lainnya seperti Din Syamsuddin, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ustaz Shobri Lubis, Aktivis Lius Sungkarisma dan sejumlah tokoh lainnya.

"Alhamdulillah, rumusan maklumat yg akan dibacakan saat deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) telah selesai difinalkan setelah diskusi cukup panjang dan alot. Insya Allah saatnya akan dibacakan pada deklarasi KAMI di Seluruh Indonesia," kata Said dalam akun Twitternya yang dikutip pada Selasa, 11 Agustus 2020.

Rizal Ramli Meninggal Dunia, Said Didu: Selamat Jalan Bang, Perjuanganmu Akan Kami Lanjutkan

Said membantah, jika ada pihak-pihak yang menuding KAMI sebagai barisan sakit hati pada pemerintah. Menurut dia, KAMI dibentuk murni karena rasa prihatin atas kondisi bangsa pada saat ini.

"Jika tuduhan anda demikian, apakah yg terjadi adalah Barisan Sakit Hati (BSH) berhadapan dg Barisan Sakit Jiwa (BSJ). Anda pilih mana? KAMI bukan BSH," ujar Said.

Sebelumnya, sejumlah tokoh membentuk KAMI pada Rabu 5 Agustus 2020. Sebagian besar yang bergabung dengan tokoh ini adalah yang memiliki pandangan berseberangan dengan Presiden Joko Widodo.

Gerakan KAMI dibentuk karena keprihatinan dengan kondisi negara yang terpuruk di bawah rezim Jokowi. Mereka menyatakan siap menyampaikan kritik untuk pemerintahan Jokowi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya