Cegah Pemilih 'Selundupan', PDIP Surabaya Kawal Pemutakhiran Data

PDIP Kawal Pemutakhiran Data untuk Pilkada Surabaya
Sumber :

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) benar-benar mengawal proses Pilkada Kota Surabaya, yang akan digelar 9 Desember 2020. Selain mengenai calon yang akan diusung partai tersebut, masalah pemilih yang valid juga menjadi perhatian mereka. Mereka turut mengawal pemutakhiran data pemilih di 154 kelurahan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. 

Analisis Komunikasi Politik dalam Rencana Pertemuan Prabowo dengan Megawati

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Purwadi, mengatakan bahwa partainya berharap proses pendataan pemilih dilakukan dengan prosedur standar yang benar. 

"Seluruh warga Surabaya yang punya hak suara dalam pilkada, punya hak untuk dicatat sebagai pemilih,” katanya, Minggu, 30 Agustus 2020.

Tahun 2023 Tak Ada Lagi Isu Penundaan Pemilu, Kata Ketua Bawaslu

Baca juga: Sujiwo Tejo Titip Pesan ke Mahfud Md Buat Jokowi Soal Gibran dan Bobby

Karena itu, PDIP menginstruksikan kepada seluruh kader untuk mengawal pemutakhiran data pemilih. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada pemilih selundupan dalam Pilkada Surabaya nanti yakni, mereka yang sebenarnya tidak punya hak suara, lantas dicatat sebagai pemilih.  "Jangan sampai ada pemilih selundupan," ujar Purwadi.

Relasi Kuasa, Sex, dan Abuse of Power di KPU

Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Adi Sutarwijono, mengaku telah menugaskan jajaran kader dan pengurus partainya di 154 kelurahan untuk mengawal rapat pleno pemutakhiran data pemilih di 54 Kelurahan. 

"Kami solid dan siap untuk bergerak serentak, memenangkan Pilkada Surabaya 9 Desember 2020,” ujarnya. 

Sambil menunggu rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan tentang calon wali kota dan calon wakil wali kota, Adi mengatakan, konsolidasi organisasi tidak henti-hentinya dilakukan hingga level pengurus PDIP tingkat RW. "Kerja-kerja kerakyatan terus kami perkuat dan kami jalankan dengan intensif," kata Ketua DPRD Surabaya itu.

Di bagian lain, PDIP hingga kini masih belum mengumumkan rekomendasi bakal pasangan calon yang akan diusung untuk menggantikan Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana. Dua nama sempat mencuat yang digadang-gadang bakal mendapatkan rekomendasi, yaitu kader PDIP Whisnu Sakti Buana dan orang dekat Risma, Eri Cahyadi. 

Namun, rumor berkembang terjadi tarik-menarik suara antar sesama kader PDIP terkait nama calon yang diajukan ke Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hingga akhirnya muncul nama alternatif, yaitu Puti Guntur Soekarnoputra. Untuk mencairkan kebuntuan itu, rencananya Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristyanto akan datang ke kantor PDIP Jatim pada Minggu siang ini memimpin konsolidasi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya