Logo ABC

Banyak Pilot Jarang Terbang Karena Pandemi, Perlukah Kita Khawatir?

David Sapulete memiliki rasa takut ketika harus mengemudi pesawat setelah tujuh bulan tidak melakukannya, namun telah mempersiapkan diri dari beberapa hari sebelum.
David Sapulete memiliki rasa takut ketika harus mengemudi pesawat setelah tujuh bulan tidak melakukannya, namun telah mempersiapkan diri dari beberapa hari sebelum.
Sumber :
  • abc

Tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka, namun pemeriksaan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menemukan jika pilot yang menerbangkan pesawat baru memiliki jam terbang sebanyak dua jam 56 menit selama tiga bulan terakhir.

Pilot pendampingnya juga belum menerbangkan pesawat sejak 1 Februari 2020.

A Lion Air Boeing 737 jet on the tarmac. [ILUSTRASI] Sebuah pesawat Lion Air di Sumatra sempat tidak mendarat dengan baik karena rendahnya jam terbang pilot.

Operasi manual Lion Air menetapkan bahwa "dalam 90 hari terakhir, seorang pilot harus telah melakukan minimal tiga lepas landas dan pendaratan dari pesawat yang akan dikemudikannya".

Lepas landas dan pendaratan ini dapat dilakukan menggunakan simulator visual, namun maskapai penerbangan tersebut tidak memiliki simulator untuk pilot pesawat A330 nya.

Laporan KNKT mencatat pilot Lion Air A330 pada umumnya melakukan pelatihan dengan simulator di fasilitas penerbangan lain di Malaysia, Singapura, atau Indonesia.

Namun, pembatasan penerbangan dan pengurangan jam terbang membuat para pilot kesulitan untuk memperoleh akses ke fasilitas tersebut untuk melatih diri.

Harga simulator khusus "mahal sekali" dan tidak terjangkau maskapai non-premium

Analis penerbangan Geoffrey mengatakan bahkan dalam kondisi normal, pilot dapat melupakan tugas sederhana, jika jarang mengerjakannya secara berkelanjutan.