Viral Video Bongkar E-KTP, Dirjen Dukcapil: Chip Bukan untuk Melacak

Ilustrasi E-KTP.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad A.R

VIVA – Direktur Jenderal (Dirjen) Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Zudan Arif Fakrulloh meminta, agar masyarakat tak membongkar chip di e-KTP. Meski e-KTP tersebut sudah tidak terpakai atau sudah digantikan yang baru.

Pernyataan Zudan disampaikan lantaran viralnya sebuah konten video di sebuah akun Tiktok yang membongkar e-KTP, dengan tujuan mencopot chip yang tertanam. 

Akun Tiktok dimaksud yakni milik @CutMuliaRahmadhanieQey yang sedang membalas komentar akun tiktok lainnya @erwinerwin1230.

“Bila KTP-el-nya sudah tidak dipakai, jangan dibongkar chip-nya, tapi kembalikan ke Dukcapil setempat untuk ditukarkan dengan KTP-el yang isi datanya sesuai (sudah di-update),” kata Zudan kepada awak media, Sabtu, 13 Februari 2021.

Zudan Arif menyampaikan, ia juga telah mengunggah video Tiktok untuk menyampaikan pesan tersebut ditautkan akun @CutMuliaRahmadhanieQey

Penelusuran VIVA, sekitar pukul 16.28 WIB, konten video dari @CutMuliaRahmadhanieQey tersebut telah dihapus. 

Namun dalam video @Zudan Arif, pemilik akun @CutMuliaRahmadhanieQey menyebut bahwa e-KTP yang ia bongkar adalah e-KTP lama yang tak terpakai dan datanya sebelum ia menikah atau belum diperbaharui.

Dalam kesempatan sama, Zudan juga menyoroti narasi yang digunakan seiring penyebaran konten bongkar chip tersebut.

Respon Jokowi Usai Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo Dilaporkan ke Bareskrim Polri

Zudan menegaskan, chip itu ditanam bukan untuk melacak pemilik e-KTP, melainkan untuk menyimpan identitas pemilik e-KTP yang sudah direkam sebelumnya.

"Chip itu untuk menyimpan data seperti di KTP-el. Bukan untuk menyadap atau melacak Anda,” ujarnya.
 

Ogah Jadi Hakim Moral, Alasan Prabowo Tak Cecar Ganjar soal Kasus Wadas hingga e-KTP Saat Debat
Blanko kosong e-KTP sebelum diisi dengan data warga.

Pemprov DKI Siapkan 5 Juta Blanko e-KTP untuk Pemilih Pemula di Pilkada 2024

Ketersediaan blanko e-KTP beberapa bulan sebelum pencoblosan Pilkada 2024 bisa meminimalisasi penggunaan suket pemilih.

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024