DPR Setuju Vaksin AstraZeneca Ditangguhkan, Perlu Diuji Klinis

Karyawan berjalan di dekat envirotainer berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca saat tiba di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin malam, 8 Maret 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Novrian Arbi

VIVA – Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mendukung keputusan pemerintah yang melakukan penundaan pendistribusian vaksin AstraZeneca buatan Inggris. Setelah adanya efek samping seperti pembekuan darah, yang terjadi pasca pemberian vaksin itu.

Menurut Azis, efek samping ini juga menjadi alasan beberapa negara di Eropa menangguhkan penggunaan vaksin tersebut. Azis meminta, vaksin yang akan digunakan harus terjamin keamanannya.

"Kemenkes dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI harus melakukan uji klinis keamanan vaksin AstraZeneca untuk memastikan dan menjamin keamanan vaksin, sebab adanya kasus, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi di beberapa negara membuat masyarakat khawatir, sehingga berpotensi membuat masyarakat enggan untuk menerima vaksin AstraZeneca" jelas Azis, Selasa 16 Maret 2021.

Baca juga: Kronologi Warga Tegal Diciduk Polisi usai Mengolok-olok Gibran

Politikus Partai Golkar itu meminta Kementerian Kesehatan, untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan tidak ada vaksin AstraZeneca yang tersebar dan bocor ke masyarakat selama masa penangguhan. Pemerintah juga harus memastikan, bahwa penangguhan vaksin AstraZeneca tidak membuat program vaksinasi tertunda.

Selain itu, lanjut Azis, pemerintah perlu segera mencari solusi agar proses vaksinasi tetap berjalan. Jangan sampai permasalahan yang terjadi pada vaksin AstraZeneca, membuat proses vaksinasi terhambat.

"Pemerintah perlu mencari solusi lain untuk memenuhi stok vaksin agar vaksinasi dapat terus berjalan, seperti terus melakukan riset dan penelitian atau mengakomodir rencana China untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi vaksin di Asia Tenggara" ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, vaksin COVID-19 AstraZeneca ditangguhkan untuk sementara oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin. Hal ini terkait adanya laporan gangguan pada darah terhadap penerima vaksin di beberapa negara Eropa.

Hak Angket Makin Gelap, Cak Imin Sebut PKB Berkeinginan Tetap Berjalan

Dikatakan Menkes Budi, kaitan antara pembekuan darah dan efek samping vaksin AstraZeneca sebagai kejadian luar biasa itu, masih terus diteliti. 

Beberapa negara di Eropa juga telah menghentikan sementara pemberian vaksin, meski otoritas kesehatan Inggris dan Uni Eropa belum memberi konfirmasi lebih lanjut.

Presiden PKS: Kami Belum Dapat Pasangan Ajukan Hak Angket
vaksinasi booster (ilustrasi)

Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) menghimbau masyarakat mendapatkan imunisasi di segala usia di sepanjang umur.

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024