Curhat Napi Selamat ke Yasonna Laoly: Trauma Lihat Api Berjatuhan

Menkumham Yasonna H Laoly Menjenguk Napi yang Selamat di RSUD Kab. Tangerang
Sumber :
  • VIVA/ Sherly

VIVA – Kebakaran yang melanda Lapas Kelas I Tangerang Banten, menyisahkan trauma mendalam. Terutama bagi narapidana yang berhasil selamat. Kebakaran hebat melanda Blok C2 lapas tersebut, hingga menewaskan 41 orang dan juga beberapa napi terluka.

Presiden WAML dan Menkumham Bertemu, Bahas Hak Kesehatan Narapidana

Kisah trauma napi selamat itu diceritakannya kepada Menteri Hukum dan HAM (menkumham) Yasonna Laoly, yang tengah menjenguk para korban di RSUD Kabupaten Tangerang, Kamis, 9 September 2021.

"Tadi saya jenguk korban, ada yang parah dengan luka 98 persen ada juga yang luka-luka 15 sampai 60 persen. Di sana, ada salah satu warga binaan yang mengaku trauma, karena pada saat itu melihat bagaimana jatuhnya api dari atas," kata Yasonna.

Menkumham Ingin Transformasi Sistem Pemidanaan RI, Tak Hanya Penjara

Saat itu, api yang tiba-tiba membesar langsung melahap habis bagian atap dan jatuh ke bawah mengenai matras para warga binaan.

"Jatuh, dan kena matras, dan langsung melahap habis seisi sel," ujarnya.

Ada 157.366 Napi Dapat Remisi Khusus, 977 Diantaranya Langsung Bebas

Terhadap peristiwa yang memicu trauma mendalam dari para warga binaan itu, Yasonna mengatakan pihaknya saat ini tengah fokus untuk melakukan pemulihan berupa trauma healing.

Kepala Lapas Kelas I Tangerang, Victor Teguh Prihartono mengatakan, pihaknya akan fokus kepada korban selamat untuk pemulihan dari rasa traumatis tersebut.

"Bisa dibayangkan sebanyak 122 dalam kamar hunian itu dan rekan-rekan meninggal 41 orang, yang lain luka-luka. Mereka juga butuh penguatan," katanya.

Makanya, Victor mencari bantuan dan pendampingan kepada mereka di lapas dan rutan yang ada di kawasan Tangerang. Kemudian kepada tenaga psikologi yang ada di Tangerang, semua dilakukan untuk kembalikan kesembuhan para napi yang selamat.

Terlebih, mereka yang selamat sudah tidak memiliki bekal apa-apa lagi di dalam lapas. Seperti baju ganti dan perlengkapan pribadi lainnya.

"Itulah mengapa kami memilih untuk fokus kepada penanganan korban terlebih dulu," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya