- MCH / Zaky Al Yamani
VIVA – Jemaah haji Indonesia gelombang kedua terus berdatangan ke Jeddah. Untuk kedatangan pada hari ini, Sabtu 2 Juli 2022, ada delapan kloter dari enam embarkasi dengan total 2.945 jemaah haji.
Diawali Kloter 36 Surabaya (SUB) dengan jumlah jemaah dan petugas 450 orang yang tiba 00.25 WAS. Selanjutnya, Kloter 41 Jakarta Bekasi (JKS) dengan jumlah jemaah dan petugas 410 orang yang tiba pada pukul 02.30 WAS.
Kemudian disusul Kloter 37 Surabaya (SUB) dengan jumlah jemaah dan petugas 450 orang yang tiba pada pukul 03.40 WAS. Lalu Kloter 41 Solo (SOC) dengan jumlah jemaah dan petugas 360 orang yang tiba pada pukul 03.50 WAS.
Selanjutnya, Kloter 8 Balikpapan (BPN) dengan jumlah jemaah dan petugas 110 orang yang tiba pada pukul 05.50 WAS. Kemudian Kloter 42 Jakarta Bekasi (JKS) dengan jumlah jemaah dan petugas 410 orang yang tiba pada pukul 06.30 WAS.
Sementara itu, pada pukul 18.05 WAS, dijadwalkan tiba Kloter 8 Padang (PDG) dan Kloter 19 Makassar (UPG) dengan jumlah jemaah dan petugas berjumlah 138 (PDG) dan 167 orang (UPG).
Terakhir, Kloter 8 Palembang (PLM) dengan jumlah jemaah dan petugas 450 orang yang tiba pada pukul 20.35 WAS.
Jemaah haji Kloter 27 Jakarta jalur fast track di Bandara Jeddah
- MCH / Zaky Al Yamani
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia gelombang kedua dimulai sejak 19 Juni 2022 dan akan berakhir pada 3 Juli 2022. Dalam pemberangkatan gelombang kedua, seluruh jemaah mendarat di King Abdulaziz Internasional Airport (KAIA) Jeddah.
Para jemaah dihimbau melaksanakan umrah wajib dengan mengambil miqat makani sejak di embarkasi atau di dalam pesawat ketika posisi terbang sejajar dengan Qarnul Manazil atau Yalamlam/ di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Jemaah Haji Indonesia diimbau untuk mengenakan ihram sejak berada di embarkasi. Himbauan ini bertujuan agar memangkas waktu sehingga jemaah tinggal berniat umrah dan salat sunat saat tiba di Jeddah Arab Saudi.
Kisah Tukang Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji Bersama Sang Istri Setelah Penantian 57 Tahun
Tukang tambal ban berusia 78 tahun di pinggir Jalan Raya Pasar Tradisional Blumbungan ini bisa naik haji bersama istri setelah menabung selama 57 tahun.
