Pengamat: Langkah Jokowi Divestasi Saham PT Vale ke MIND ID Sudah Tepat

Ilustrasi smelter nikel.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Presiden Joko Widodo alias Jokowi meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk melakukan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID. Apa yang menjadi perintah Jokowi itu dinilai langkah tepat setelah sebelumnya sukses melakukan hal serupa pada PT Freeport Indonesia (PTFI). 

Dibuka Melemah, IHSG Dibayangi Sentimen Pasar Global

"Langkah Pemerintah Indonesia untuk melakukan divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) setelah sebelumnya PT. Vale telah mendivestasikan sahamnya 20% kepada Holding BUMN Pertambangan MIND ID adalah langkah yang tepat, baik secara konstitusi maupun secara bisnis," kata Pengamat BUMN Kiki Rizki Yoctavian kepada wartawan, Rabu 4 Januari 2023

Holding pertambangan caplok saham Vale.

Photo :
  • Dokumentasi MIND ID.
Program Makan Siang Gratis Gagasan Prabowo Sebaiknya Tak Dibiayai Penuh APBN, Menurut Pengamat

Menurut Kiki, langkah ini menunjukan kemajuan dalam memperjuangkan hak Indonesia dalam kepemilikan saham mayoritas di perusahaan. PT. Vale Indonesia memang diwajibkan mendivestasikan sahamnya sebesar 51% sebagai syarat untuk memperpanjang kontraknya di Indonesia. 

"Seperti yang disyaratkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara," ujarnya.

Perkuat Penegakan Hukum, Holding BUMN Jasa Survei Gandeng Kejaksaan

Dijelaskan Kiki Yoctavian, secara bisnis, keuntungan yang dapat diperoleh secara langsung oleh Pemerintah Indonesia adalah kepemilikan PT. Vale Indonesia secara mayoritas melalui Kementerian BUMN yang menunjuk MIND ID untuk membawahinya dan dapat melakukan kontrol langsung terhadap PT. Vale Indonesia dalam hal kegiatan penambangan dan ekspor sesuai dengan program hilirisasi nikel.

"Tindakan yang dilakukan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam divestasi saham PT. Vale Indonesia sebenarnya adalah mengamankan cadangan harta karun Republik Indonesia," jelasnya.

Dikatakan Kiki Yoctavian, langkah pemerintah untuk divestasi saham PT. Vale Indonesia harus mendapat dukungan seluruh masyarakat Indonesia, karena langkah ini sangat menguntungkan Indonesia, sekaligus melanjutkan kebijakan hilirisasi tambang oleh Presiden Jokowi.

"Jokowi berupaya keras dalam melindungi kekayaan alamnya melalui BUMN yang mengelolanya. Di sini saya melihat peran Menteri BUMN Erick Thohir menjadi sangat penting dalam memperjuangan divestasi saham PT. Vale Indonesia," ujarnya.

Kiki Yoctavian melanjutkan, Jokowi mampu membaca kebutuhan dunia ke depan nanti terhadap nikel dan langsung bergerak cepat mengamankannya melalui pola divestasi saham.

"Ini dapat dilihat sejak penyetopan ekspor nikel dan wajib melakukan hilirisasi, nilai ekspor nikel tumbuh sampai 2600% dari yang sebelumnya tahun 2017 - 2020 hanya US$ 1 miliar menjadi US$ 27 miliar," ujarnya.

Tambang nikel PT. Vale Indonesia Tbk di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan

Photo :
  • Antara/ Sahrul Manda Tikupadang

Terlebih lagi, kata Kiki, pemerintah lewat kementerian BUMN di tahun 2021 mengatakan bahwa anugerah kekayaan nikel yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan untuk inovasi kendaraan listrik. Ini tentunya sejalan dengan keinginannya melalui Indonesia Battery Corporation (IBC) menjadi pemain utama global atau leading sector dalam baterai motor listrik dan baterai stabilisator untuk kebutuhan rumah serta energi terbarukan.

"Saya berpendapat Pemerintah membuat terobosan yang luar biasa, apa yang dibicarakannya akan dilakukannya dengan aksi nyata yaitu BUMN akan berkomitmen penuh melakukan akselerasi hilirisasi dan industrialisasi untuk menjadi salah satu fondasi utama bagi perekonomian Indonesia ke depan," ujar Kiki

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya