Bikin Panik, Jemaah Haji Lansia Ditemukan Lemas di Toilet Bandara

Jemaah lansia di pok kesehatan haji bandara King Abdul Aziz, Jeddah
Sumber :
  • MCH 2023

JEDDAH –  Jemaah haji lansia asal Embarkasi Solo-Yogyakarta atau SOC 51 bikin panik petugas penyelenggara ibadah haji atau PPIH Arab Saudi, pada Jumat, 9 Juni 2023.

Fasilitas Kamar Jemaah Haji Indonesia, Dekat Masjid Nabawi di Madinah

Saat itu di ruang transit Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, jemaah yang sempat istirahat sejenak akan kembali diberangkatkan menuju ke Mekkah untuk menjalankan umrah wajib.

Saat hampir semua jemaah hendak diberangkatkan dan satu persatu masuk ke dalam bus, ada satu jemaah tak ditemukan. Seluruh petugas panik, termasuk tenaga kesehatan haji yang ikut mendampingi para jemaah mulai dari embarkasi, pesawat, hingga tiba di Jeddah. 

Melindungi Keamanan, Ini Imbauan Penting Petugas Jemaah Haji di Tanah Suci

Daldoeri Hardjodimuljo, lansia berusia 90 tahun inilah yang membuat para petugas khawatir. Kakek tanpa pendamping ini ditemukan lemas tak berdaya di toilet bandara King Abdul Aziz, Jeddah. 

Pertamina Sumbagut Jamin Ketersediaan Avtur Cukup dan Aman Selama Penerbangan Haji

Menurut keterangan dokter yang mendampinginya, Spesialis Jiwa, dr Rina Sugiyanti, SpKJ, Daldoeri sempat izin ke toilet. Namun, Daldoeri lama takkembali. Saat jemaah lainnya satu persatu mulai masuk ke bus, Daldoeri tak nampak. Tiap sudut tempat dicek, termasuk kamar mandi. Daldoeri, ditemukan terdiam.

"Di ruang transit ke kamar mandi, semua rombongan ke bus, disisir tiap toilet, ada beliau diem aja. Dipanggil diem, kurang begitu respon, mungkin minum kurang jadi kurang respon, dan langsung kami bawa ke pos kesehatan Bandara Jeddah. Alhamdulillah sudah respon lagi," kata dr Rina.

Diceritakan dr Rina, Daldoeri memang menderita demensia, kurang pendengaran dan saat berkomunikasi harus dengan kata-kata yang mudah dipahami. 

"Agak sulit dikomunikasikan juga karena beliau demensia ringan tapi masih ingat nama, alamat," katanya.

Meski demikian Daldoeri termasuk lansia yang mandiri. Ia bahkan masih bisa menggunakan pampers mandiri bahkan responnya cukup baik dan paham untuk membuang pampers yang sudah digunakannya. 

"Tapi saat kami cari-cari beliau duduk aja di toilet," ujarnya. 

dr Rini mengatakan, Daldoeri merupakan salah satu lansia yang ikut dalam kelompok terbang SOC 51. Selain Daldoeri masih ada 189 lansia lainnya yang ikut dalam rombongannya. 

Selama di pesawat dr Rina beserta tim kesehatan lainnya bergantian melakukan visitasi. Daldoeri, katanya termasuk lansia yang sebenarnya kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan. "Di pesawat kami tensi selama perjalanan bagus, tensi stabil 140-150, mmHg pagi minum obat," terangnya.  

Rina juga bercerita, dalam rombongannya juga ada jemaah penderita kanker. Ada juga jemaah dengan kondisi gula darah tinggi mencapai 500 mg/dL dan tensi 220 mmHg. 

"Jadi dari data, jemaah risiko tinggi ada 236 dari total 360 jemaah. Lansia ada 190, pria 93 dan perempuan 97," katanya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya