Tekan Polusi Udara, Menkes Budi Usul Setiap Ruangan Dipasang Air Purifier: Enggak Mahal Kok

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh.

Jakarta – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memberikan sejumlah usulan kepada masyarakat untuk meminimalisir dampak polusi udara. Salah satunya, dengan memasang air purifier di setiap ruangan.

Verrell Bramasta dan Putri Zulhas Kompak Ingin Memajukan Anak Muda

Menurut Menkes Budi, air purifier tidak terlalu mahal harganya dan mudah untuk didapatkan masyarakat. Bisa didapat melalui toko online.

"Lebih baik pasangin itu tuh air purifier yang ada (filtrasi) PM 2,5 dan DPR bisa dipasang itu. Beli enggak terlalu mahal kok, masing-masing rumah ada, di Tokopedia, di Shopee juga ada, untuk bisa lebih bersih," ucap Budi saat rapat kerja (raker) bersama Komisi IX DPR RI, di Senayan Jakarta, Rabu, 30 Agustus 2023.

Kerja Sama Agroteknologi dengan Kerajaan Negeri Pulau Pinang Malaysia, Dave Laksono Sambut Baik

Tak hanya itu, Budi juga menyarankan masyarakat menggunakan masker yang dapat menyaring polutan PM 2,5.

"Langkah yang kita lakukan kita juga lakukan rekomendasi. Jadi, pakai masker apa yang bisa menyaring PM 2,5," ungkapnya.

Komisi II DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Menkes Budi menyarankan, agar masyarakat menggunakan masker jenis KF94 dan KN95. Sebab kedua masker itu mampu memfiltrasi polutan PM 2,5 hingga 95 persen. 

"Tapi, pakainya yang KF94 atau KN95," sambungnya. 

Deretan Penyakit Imbas Polusi Udara 

Polusi udara yang kian memburuk di Jakarta dan beberapa wilayah lain memicu penyakit bagi sebagian masyarakat. Tak hanya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), rupanya ada penyakit lain yang juga diakibatkan polusi udara ini. 

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan asma hingga penyakit paru obstruksi kronis turut menjadi penyakit yang disebabkan oleh polusi udara.

"Jadi yang disebabkan oleh polusinya, infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, asma ada sedikit disebabkan oleh polusi udara, tetapi juga karena alergi dan PPOK atau ini sama seperti pneumonia, cuma sifatnya kronis, jadi sudah lama," kata Budi dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi IX DPR RI, Rabu, 30 Agustus 2023. 

"Kita menganalisa saat ini, tapi pengaruh dari polisi udara itu banyaknya di pneumonia dan ISPA. Pneumonia infeksi di paru, ISPA infeksi di saluran paru. Dua-duanya infeksi bisa disebabkan polusi udara," imbuhnya.

Dikatakan Budi, polusi udara yang kian memburuk ini paling berpengaruh terhadap PPOK dan Pneumonia. Sementara, terhadap penyakit TBC pengaruh polisi udara menurutnya cukup kecil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya