Kebakaran Gunung Arjuno Meluas, Jatim Butuh Helikopter Water Bombing Tambahan

Kebakaran lahan di Gunung Arjuno di Pasuruan yang kian meluas
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

Surabaya - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur mengajukan tambahan helikopter water bombing untuk memadamkan kebakaran Gunung Arjuno yang kian meluas hingga ke Pacet, Kabupaten Mojokerto. Hingga Selasa, 5 September 2023, api belum berhasil dipadamkan.

Rumah dan Sekolah di Tasikmalaya Juga Rusak Akibat Gempa Garut, 13 KK Terdampak

Usulan helikopter tambahan itu disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Jatim Gatot Soebroto saat rakor penanganan kebakaran hutan dan lahan Gunung Arjuno di Kabupaten Pasuruan. Usulan itu disampaikan di hadapan tenaga ahli Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga hadir di rakor, Kolonel Inf Heri Setyono.

"Penambahan bantuan helikopter untuk kegiatan water bombing," kata Gatot dalam keterangan tertulisnya diterima VIVA pada Selasa malam.

Mayjen Gadungan Nekat Masuk Markas TNI, Fakta-fakta Penyebab Tewasnya Polisi di Mampang

Helikopter BNPB terbang untuk melakukan water bombing di Gunung CIremai.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Dia menjelaskan, kebakaran hutan dan lahan di kawasan Gunung Arjuno yang pada saat awal kebakaran diketahui pekan lalu terpantau di tujuh titik. Hingga Senin malam kemarin sudah meluas di 156 titik. Luas lahan yang terbakar juga kian melebar, yakni seluas 3.910 hektare.

Ada Pemadaman Lampu 60 Menit di Jakarta Malam Ini, Simak Daftar Lokasinya

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi, menuturkan bahwa percepatan pemadaman kebakaran di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo itu diperlukan karena tahura dimaksud sangat strategis. Alasannya, di Tahura Raden Soerjo terdapat tiga gunung, yaitu Gunung Arjuno, Welirang, dan Gunung Anjasmoro.

Jumadi mengatakan, total luas Tahura Raden Soerjo mencapai 27.868 hektare yang berada di enam daerah. Yaitu Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jombang, dan Kabupaten Kediri.

Karena itu, selain penanganan melalui udara, Jumadi juga mengusulkan pengerahan tambahan pemadaman melalui darat dengan melibatkan berbagai kelompok masyarakat. "Sudah sekitar 339 orang yang berada di atas untuk melakukan pemadaman. Mereka berasal dari posko pemantauan Tretes, Lawang dan Mojokerto," ujarnya.

Tenaga ahli BNPB, Heri Setyono, berpendapat bahwa pemadaman melalui darat juga penting dilakukan. Sebab, kata dia, pemadaman dengan metode water bombing memiliki keterbatasan. "Seperti waktu terbang dan tempat pengambilan sumber air," tandasnya.

Di sisi lain, lanjut Heri, semua armada helikopter water bombing yang ada saat ini difokuskan pada pemadaman kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di provinsi lain di luar Jatim. "Kurang lebih 31 unit helikopter telah dikerahkan di wilayah Kalimantan dan Sumatera dalam penanganan karhutla," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya