Bos Ayuterra Resort Ubud Polisikan Kontraktor Lift Maut yang Tewaskan 5 Orang

Owner Ayuterra Resort Ubud Linggawati Utomo (tengah) melaporkan kontraktor
Sumber :
  • VIVA/Maha Liarosh

Bali – Kisah tragis jatuhnya lift Ayuterra Resort Ubud di Bali yang menewaskan 5 karyawan masih  menuai polemik. Pemilik Resort itu merasa dirugikan oleh kontraktor yang mengerjakan proyek inklinator sebagai fasilitas untuk mempermudah aktifitas di area resort.

Ini Dia Lift Penumpang Terbesar di Dunia, Bisa Angkut 235 Orang Sekaligus

Untuk itu, secara resmi pemilik Ayuterra Resort melaporkan kontraktor tersebut ke Polda Bali.

Dalam laporan polisi bernomor LP/B/501/IX/2023/SPKT/Polda Bali tertanggal 10 September 2023, Mujiana selaku kontraktor dilaporkan dengan pasal 378 KUHP atas dugaan kasus penipuan.

Grand Elty Krakatoa: Liburan Impian di Lampung dengan Pemandangan Menakjubkan

Owner Ayu Terra Resort Ubud Linggawati Utomo mengatakan, pihaknya merasa ditipu atas dasar pesanan pekerjaan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan.

"Kerugiannya, saya sangat kehilangan kelima karyawan saya. Karyawan yang sangat dekat dengan saya. Kalau materi umpamanya, saya harus tutup itu tidak jadi persoalan. Tapi kalau tentang nyawa itu tidak bisa dihitung, tidak bisa dinilai," kata Linggawati Utomo dalam keterangannya di Coffee Shop Anma Space Denpasar, Minggu malam, 10 September 2023.

Polisi Buka Suara Soal Istri Anggota TNI Jadi Tersangka Usai Lapor Kasus Dugaan Perselingkuhan Suami

Lift Ayuterra Resort Ubud yang terputus kabel slingnya

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh

Dalam kasus lift maut yang menewaskan 5 karyawan Ayuterra, Linggawati sebelumnya melakukan kerja sama dengan  Mujiana, rekanan kontraktoryang kini dilaporkan ke Polda Bali. Kerjasama dilakukan untuk meningkatkan kapasitas daya tampung inklinator, dari awalnya 5 orang menjadi 8 orang.

Linggawati Utomo menyebut sling yang digunakan untuk inklinator tersebut berjumlah 3 tali baja. Namun, ia mendapatkan saran dari rekanan, akan diganti satu sling dengan kekuatan mampu menahan 8 penumpang.

"Bahkan kontraktor menyebut bisa 9 orang. Permintaan kami untuk upgrade bukan downgrade. Saya sempat merasa was-was tapi diyakinkan dengan portofolio tentang pekerjaan yang pernah dia lakukan," jelas Linggawati.

Linggawati Utomo menambahkan, Mujiana selaku rekanan juga menunjukkan kompetensi yang dimiliki berupa sertifikat lisensi. Keyakinan Linggawati untuk memilih Mujiana sebagai rekanan semakin bertambah, dengan portofolio dan pengalamannya mengerjakan inklinator dengan satu sling kawat baja di salah satu resort di Ubud.

"Disitu kesimpulan saya sreg. Ditambah Pak Muji menunjukan lisensi sertifikat di bidang inklinator dan mengaku pernah bekerja di perusahaan besar pembuatan lift di Jakarta," jelas Linggawati.

Upgrade inklinator itu, kata Linggawati, mencakup semua kebutuhan teknis untuk operasional lift termasuk mesin. Namun, tidak termasuk rel kereta. Dengan peristiwa tragis pada 1 September 2023 lalu, Linggawati merasa ditipu. Ia melihat, inklinator itu awalnya baik-baik saja sampai akhirnya musibah mematikan terjadi.

"Pekerjaan upgrade inklinator itu belum ada serah terima sampai sekarang, pembayaran juga belum selesai, kami masih terikat dalam pekerjaan itu," ujarnya.

Sementara, dugaan kasus penipuan itu secara resmi dilaporkan ke SPKT Polda Bali oleh pelapor atas nama Vincent Juwono. Dalam surat tanda terima laporan polisi bernomor STTLP/B/501/IX/2023/SPKT/Polda Bali, waktu kejadian tertanggal 9 September 2022 s/d 1 September 2023.

Tempat kejadian tertulis, Villa Ayu Terra Resort Jl. Kedewatan II No. 17 A, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya