Demo Masalah Lahan Tambang di Gorontalo Berakhir Rusuh, Polri Ingatkan Warga Tahan Diri

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho
Sumber :
  • dok Polri

Jakarta - Aksi demonstrasi dan protes warga Gorontalo terkait masalah lahan tambang pada Kamis, 21 September 2023 siang berakhir rusuh. Akibatnya, fasilitas pemerintahan seperti Kantor Bupati Pohuwato pun terbakar imbas kerusuhan tersebut. 

37 Penyandang Disabilitas Daftar Rekrutmen Bintara Polri

Terkait dengan hal itu, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho mewanti-wanti masyarakat di Gorontalo untuk menahan diri dan emosinya. Dengan begitu, maka kerusuhan diyakini tak akan terulang.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pembelajaran untuk kita semua, bahwa (kita) perlu menahan emosi, perlu menahan diri," ucap Sandi kepada wartawan, Kamis, 21 September 2023.

Peringatan May Day, Ganjil-Genap di Jakarta Tidak Berlaku Hari Ini

Perisai polisi latihan tanggulangi kerusuhan dan bentrokan. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Sandi meminta warga Gorontalo untuk mengedepankan komunikasi yang baik dan mediasi untuk menyelesaikan masalah lahan tambang itu. Berdasarkan informasi, warga protes lahannya digunakan sebagai lokasi tambang tanpa mendapatkan bayaran dari perusahaan.

Ada Aksi May Day di Jakarta, Hindari Lokasi Ini Kalau Tidak Mau Kena Macet

"Kedepankan komunikasi dan mediasi yang terbaik supaya bangsa Indonesia sebagai bangsa yang beradab itu, supaya mengedepankan komunikasi yang terbaik untuk menyelesaikan masalah dengan damai," ungkapnya. 

Kantor Bupati Pohuwato Terbakar 

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga mengamuk dengan merusak dan membakar kantor Bupati Pohuwato, Provinsi Gorontalo. Para warga tampak nekat membakar kantor Bupati usai menggelar aksi demonstrasi, pada Kamis 21 September 2023 siang tadi.

Dalam video live facebook yang dilihat VIVA, tampak massa awalnya hanya melempari kantor bupati dengan kayu dan batu. Sehingga, kaca jendela hanya terdengar berdenting jatuh.

Ilustrasi kerusuhan suporter di stadion.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Tak sampai disitu, serangan pun terus dilancarkan warga hingga tak perduli lagi akan kerusakan yang terjadi di kantor pemerintahan bupati tersebut.

Kemudian, para warga masuk dan mengepung kantor yang berada di jantung Kota Marisa itu. Sementara pegawai Pemkab yang berada di kantor segera berlari terbirit-birit ketakutan.

Setelah para pegawai kabur, para warga lantas membakar kursi dan meja di dalam lobi kantor. Akibatnya, api pun membesar dan menghanguskan kantor pimpinan tinggi di wilayah tersebut.

Sejak massa mendekati kantor bupati, sebagian pegawai ternyata sudah melarikan diri. Bahkan, posisi Bupati Pohuwato, Saipul Mbuinga saat ini belum diketahui kemana. Informasinya dia sedang menghindari massa dan bersembunyi. Sebab, sejak massa berorasi Bupati Saipul sama sekali tidak terlihat berkantor.

Informasi yang diperoleh VIVA, kerusuhan itu terjadi lantaran para warga protes lahannya dipakai lokasi tambang. Sementara perusahaan tambang itu belum sama sekali membayar warga setempat.

"Gara-gara tambang ini. Itu perusahaan tidak bayar lahannya warga yang dia pakai tambang," kata Palli, salah seorang warga Pohuwato yang menyaksikan kerusuhan itu kepada VIVA sore tadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya