Jusuf Kalla: Konflik Palestina-Israel Harus Diselesaikan secara Politik

Jusuf Kalla
Sumber :
  • VIVA/Supriadi Maud

Jakarta – Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK) menilai konflik antara Israel dan Palestina harus diselesaikan secara politik. Ia juga menyebut konflik itu sudah berlangsung sejak lama.

Pengemudi Truk Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Kesal karena Israel Tutup Perbatasan

"Konflik perang pertama Palestina dan Israel itu tahun 1948. Jadi sudah 75 tahun berlalu perang pertama. Perang kedua 1967, perang ketiga 1971. Tapi selalu saja, ya. Memang konflik ini harus diselesaikan secara politik," kata Jusuf Kalla di acara PMI, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa, 10 Oktober 2023.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu juga menilai konflik Israel-Palestina merupakan masalah kemanusiaan yang sangat besar. Sehingga, kata JK, pihaknya akan membahas bersama delegasi PMI Internasional untuk upaya menyelamatkan para korban yang terdampak konflik, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI).

Top Trending : Pengalaman Tinggal Dekat Landasan Udara hingga Anak Kiai Sering Open BO Waria

Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK).

Photo :
  • VIVA/Supriadi Maud

"Kita menghadapi situasi di Gaza, Palestina-Israel pada umumnya tentu akan menjadi masalah kemanusiaan yang besar. Khususnya pada minggu-minggu yang akan datang. Kita bicarakan bagaimana bisa dibantu 15 orang Indonesia yang ada di situ. Tentu ada juga yang akan tetap tinggal di situ. Seperti staf rumah sakit Indonesia," ujar JK.

Protes Meluas di Universitas Spanyol, Mahasiswa Minta Putus Hubungan dengan Israel

"Karena, Israel akan memblokade listrik, air, makanan dan logistik, ke Gaza. Berarti kehidupan 2,5 juta orang di Gaza akan sangat kesulitan luar biasa. Tadi kami membicarakan dengan delegasi PMI Internasional, apa upaya bersama yang dilakukan Palang Merah sedunia," ujarnya.

Konflik Israel-Palestina kembali terjadi pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu. Hamas menembakkan 5.000 roket ke Israel, dan mengirim puluhan militan bersenjata melintasi perbatasan selatan Israel dari jalur Gaza. 

Serangan mengejutkan kelompok militan Palestina Hamas terjadi di hari libur besar Israel, Simchat Torah, di saat penjagaan Israel lemah.

Militan Hamas di Jalur Gaza melakukan serangan multi-front yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel saat fajar hari Sabtu. Hamas menembakkan ribuan roket ketika puluhan pejuang Hamas menyusup ke perbatasan yang dijaga ketat di beberapa lokasi melalui udara, darat dan laut dan menguasai negara tersebut.

Israel telah secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas dan memberikan lampu hijau untuk mengambil “langkah militer yang signifikan”.

Deklarasi tersebut muncul ketika pasukan Israel bergerak untuk menghancurkan pejuang yang masih berada di kota-kota selatan dan mengintensifkan pemboman mereka di Jalur Gaza, dengan jumlah korban tewas mencapai 1.100 orang dan ribuan lainnya terluka di kedua sisi, melansir Al Jazeera, Senin, 9 Oktober 2023.

Setidaknya 700 orang dilaporkan tewas di Israel dan lebih dari 400 orang tewas di Gaza ketika Israel membalas dengan serangan udara dalam operasi yang dijuluki "Pedang Besi".

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya