Ahmad Sahroni: Polri harus Gandeng Bea Cukai Awasi Pelabuhan Cegah Peredaran Gelap Narkoba
- DPR RI
Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni meminta Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus meningkatkan kerja sama dan koordinasi dengan instansi terkait, terutama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam memberantas peredaran gelap narkotika di Indonesia.
Menurut dia, upaya Tim Gabungan Bea Cukai dan Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), yang berhasil mengungkap dua kasus narkotika jaringan internasional sejak 18 Juli hingga 6 Agustus 2023, perlu diapresiasi. Dalam kasus tersebut, Tim Gabungan Bea Cukai dan Polri menangkap empat orang tersangka dengan barang bukti yang disita berupa 3,4 kilogram sabu-sabu, 4.064 butir happy five dan 494,79 gram ketamine.
“Kinerja dari Tim Bea Cukai dan Polresta Soetta ini sudah sangat baik, karena bandara merupakan salah satu gerbang masuknya narkoba,” kata Sahroni melalui keterangannya pada Kamis, 26 Oktober 2023.
Memang, Sahroni yang merupakan Bendahara Umum Partai Nasdem ini melihat tidak ada habisnya para sindikat narkoba untuk menyelundupkan barang haram masuk ke Tanah Air. Sehingga, kata dia, perlu ada peningkatan pengawasan yang dilakukan sinergi antarlembaga penegak hukum.
“Jadi, saya perlu tekankan bahwa kerja sama antar lembaga hukum ini sangat penting demi mencegah masuknya barang haram tersebut ke Indonesia,” jelas Legislator asal DKI Jakarta ini.
Menurut dia, Kepolisian bersama BNN dan lembaga terkait harus terus meningkatkan koordinasi supaya seluruh bandara, terutama pelabuhan-pelabuhan di Indonesia bisa selamat dari berbagai kemungkinan penyelundupan narkoba.
“Saya kira aturan saat ini memungkinkan aparat untuk bisa melakukan itu semua, terutama di pelabuhan yang memang masih kerap menjadi PR bersama dari waktu ke waktu. Karena sesuai arahan Pak Presiden Jokowi, kita harus terus bisa konsisten tekan dwelling time tanpa mengurangi aspek pengawasan yang ada,” pungkasnya.
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dipungut Bea Masuk
Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Encep Dudi Ginanjar mengungkapkan bahwa pernyataan pada twit tersebut dipastikan tidak benar karena tidak ada pungutan
