Herman Herry: Kesejahteraan Nelayan Perlu Diperhatikan untuk Wujudkan Indonesia Emas

Herman Herry.
Sumber :
  • VIVAnews/Edwin Firdaus

Jakarta - Sektor kelautan dan perikanan mempunyai peran penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian nasional, termasuk peran nelayan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

PKB Siapkan Calon Potensial di Pilgub DKI 2024, Hasbiallah Ilyas Ungkap Kriterianya

Ketua Umum Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Herman Herry mengatakan program utama HNSI ke depan adalah menyejahterakan nelayan di seluruh Tanah Air. Menurut dia, hal ini dilakukan untuk mewujudkan Indonesia emas 2045.

“Tentu, Indonesia tidak akan menjadi emas kalau nelayannya tidak sejahtera,” kata Herman Herry melalui keterangannya pada Rabu, 13 Desember 2023.

Ditolak Gelora Masuk Koalisi Prabowo, PKS Lempar Sindiran Menohok: Aduh, Partai Nol Koma

Ilustrasi - Nelayan melintas di dekat ribuan ikan keramba jaring apung yang mati di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Kamis, 29 April 2021.

Photo :
  • ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

Anggota DPR RI ini menjelaskan program utama adalah nelayan sejahtera, tentu nelayan sejahtera itu tidak asal bicara, tetapi perlu peran serta dari pemerintah dan stakeholder lainnya.

WhatsApp Ogah Tunduk Sama UU, Menantang Pemerintah

“Itu peran serta pemerintah dan semua stakeholder harus sama-sama dengan HNSI gandengan tangan untuk mensejahterakan mereka,” ujar Politisi PDI Perjuangan ini.

Disamping itu, kata Herman, DPP HNSI akan melakukan pendataan anggota karena menjadi salah satu tahap awal untuk mewujudkan kesejahteraan para nelayan. Dengan adanya database anggota, lanjut dia, maka program pemerintah seperti penyaluran BBM subsidi dapat tepat sasaran.

“Kami lihat hari ini adalah tidak memiliki database anggota, kami akan lakukan digitalisasi,” jelas dia.

Ia mengatakan data anggota agar program-program pemerintah, misalnya BBM subsidi dan macam-macam bisa tepat sasaran. Sehingga, kata dia, data itu bisa berbicara dengan pemerintah untuk melakukan terobosan terobosan subsidi dan kebutuhan lainnya kepada nelayan.

Selain melakukan digitalisasi database anggota, ia menyebut program kerja utama HNSI adalah untuk memisahkan antara nelayan tradisional dengan nelayan industri. Menurutnya, nelayan tradisional yang harus disentuh oleh pemerintah dalam subsidi maupun penegakan hukum bisa tepat sasaran.

Ilustrasi nelayan

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan

“Supaya kebijakan nelayan industri ada kebijakan khusus dari pemerintahan dengan pola industri, dan nelayan tradisional dengan pola bantuan dan subsidi bisa disalurkan dengan baik dan tepat sasaran. Ini tantangan sekaligus berkat buat saya, karena diberi kesempatan untuk mensejahterakan nelayan,” ucapnya.

Diketahui, struktur kepengurusan DPP HNSI diisi oleh tokoh-tokoh dari berbagai macam latar belakang politisi, akademisi, birokrat, pebisnis, hingga tokoh agama. Antara lain Yohanis Fransiskus Lema (Anggota DPR RI), Agus Suherman (Plt Dirjen Perikanan Tangkap KKP), Gus Gudfan (Bendum PBNU), Sutomo (Presidium KAHMI), Lydia Assegaf (Tokoh Perempuan Alkhairaat) dan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya