Kisah Sedih Adik Kakak Rayakan Natal di Rumah Tanpa Orang Tua

Adik Kakak siapkan minunam untuk Rayakan natal bersama tetangga
Sumber :
  • Jo Kenaru (NTT)

Manggarai Timur - Gadis belia itu tampak sumringah menyambut tetangga yang datang memberi ucapan selamat Natal. Namun di antara para pria ada seorang mama-mama datang dengan sesenggukan seraya merangkul Yaya.

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Setelah mempersilakan beberapa orang tetangganya masuk, Yaya cepat-cepat ke dapur untuk menyeduh kopi.

Selepas misa hari Natal 25 Desember 2023, VIVA juga ikut bertamu untuk mewawancarai Yaya di rumahnya di RT 04 RW 02 Desa Bangka Pau Kecamatan Lambaleda Selatan Manggarai Timur Nusa Tenggara Timur (NTT).

Belasan Kali Erupsi di Gunung Api Ile Lewotolok Lembata NTT

Yaya dan adiknya Angelo menyandang yatim piatu setelah Ayahanda Hubertus Neja meninggal pada Agustus 2023. Kematian Hubertus dengan mendiang istrinya Ninik Nuriani berjarak 1,5 tahun. Ninik yang berasal dari  Jember Jawa Timur meninggal pada Februari 2023 karena sakit.

Pasutri yang masing-masing wafat pada usia 48 tahun dan 42 tahun itu mewariskan kedua anak mereka rumah dan sebidang lahan kecil di belakangnya.

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi

Rayakan natal bersama tetangga tanpa orang tua

Photo :
  • Jo Kenaru (NTT)

Dara 14 tahun itu terlahir dengan nama serani Maria Goreti Beatriani. Sedangkan adik semata wayangnya Angelo Dwiyatmo Yunetz, usia 6 tahun, masih duduk di bangku kelas I SD Inpres Bealaing. Yaya sendiri merupakan siswi Kelas IX SMP Negeri 1 Pocoranaka.

Sepintas Yaya memang terlihat cekatan mengerjakan rutinitas ala-ala ibu rumah tangga seperti memasak, mencuci dan menyapu rumah. Itu terlihat dari lantai dapurnya yang bersih, piring dan gelas tertata rapi di rak.

Tamu-tamu yang menyeruput kopi buatan Yaya spontan memuji. Mereka bilang, kopi buatan Yaya tak berbeda dengan racikan mama-mama di Bealaing.

“Kopi enak sekali ini e. Ayo minum,” kata seorang tamu dengan penuh semangat.

Pujian itu lantas dibalas Yaya “Maaf om hanya kopi saja itu tidak ada gula. Maaf tidak ada kuenya juga,” ucap Yaya pelan.

Natal pertama tanpa ayah ibu

Ini menjadi Natal pertama bagi Yaya dan Angelo tanpa sosok ayah dan ibu. Adapun pernak-pernik Natal yang terpampang di ruang tamu seperti kandang Natal dan pohon Natal merupakan sisa karya tangan Hubertus pada perayaan Natal tahun 2022 lalu.

Beberapa hari sebelum misa Natal, Yaya dan Angelo lebih banyak berada di rumah salah seorang bibinya untuk membantu membuat kue kering.

“Tidak ada apa-apa di rumah karena memang saya beberapa hari ini lebih banyak di rumah tante membantu buat kue kecil di sana,” katanya.

Menjadi pribadi yang kuat

Label yatim piatu awalnya sempat mengaburkan mimpi-mimpi Yaya. Keping-keping harapan tak lagi bergelora selama kira-kira sebulan setelah Ayahanda meninggal dunia.

Perlahan, Yaya menyadari jika takdir sedang memindahkan peran ayah dan ibu pada pundaknya. Perhatiannya pun tercurah pada Angelo.

Adik kaka rayakan natal tanpa orang tua

Photo :
  • Jo Kenaru (NTT)

Yaya mengalami manifestasi dan berenergi kembali. Benar-benar melupakan segala duka lara dan mesti bersahabat dengan kesendirian sebagai kakak beradik dalam penyebutan anak yatim piatu.

Tapi bagi dia, belajar dan mengurusi Angelo sama-sama nomor satu. Yaya sudah terbiasa berbagi waktu antara mengurusi rumah dan mengajari adiknya Angelo baca dan tulis.

“Sudah terbiasa urus rumah sejak mama meninggal pada Tahun 2022. Mama meninggalnya bulan 2 Tahun 2022. Kemudian papah meninggal bulan 8 kemarin (Agustus 2023). Jadi semua saya kerjakan sendiri, membersihkan rumah, mencuci, dan terpenting mengurusi Angelo. Sekolah dan belajar tetap nomor satu,” kata Yaya sambil memeluk foto almarhum orang tuanya.

Mengasuh adik oleh kakak yang baru berumur 14 tahun tentu bukan perkara mudah. Yaya berkomitmen menuntaskan setiap jenjang pendidikan bagi dirinya dan Angelo.

“Bersyukur saja kita masih hidup masih bisa melakukan aktivitas seperti biasa bersama keluarga dan tetangga. Untuk papah dan mama yang sudah pergi kita kasih doa saja. Memang harus mengenang mereka mengingat mereka tapi jangan terlalu berlebihan karena bisa bikin kita drop karena selalu mengingat mereka,” tuturnya.

“Puji Tuhan semua kekurangan sana-sini bisa diatasi berkat kebaikan tetangga dan bapa kecil (paman),” imbuhnya seraya mengakui semua kebutuhan dia dan Angelo selama ini bersumber dari bantuan tetangga dan keluarga dekat.

Butuh perhatian pemerintah

Bagi tetangga dan warga sekitar, Yaya dan Angelo menjadi perhatian khusus meskipun mereka membantu dari kekurangan. Kebutuhan harian seperti beras sayur dan uang jajan lebih banyak dibantu tetangga.

Tetangga tidak hanya berempati oleh status yatim piatu dan tinggal berdua saja di rumah. Namun lebih dari itu Yaya dinilai merupakan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab mengurusi adiknya Angelo yang masih kelas 1 SD.

“Anak-anak berdua ini baik. Sejak kepergian orang tua mereka mandiri sekali jadi menjalani kehidupan apa adanya saja bisa bertanggung jawab untuk adiknya. Kami sebagai tetangga juga terkadang membantu sebisa kami tapi kesan kami sebagai tetangga anak berdua ini anak baik bertanggung jawab,” aku Alfianus Sawal, tetangga dekat Yaya.

Dia pun berharap, Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dapat memberi bantuan khusus untuk penyandang yatim piatu seperti Yaya dan Angelo. Bantuan yang diharapkan yakni selain jaminan hidup bersifat jangka panjang juga beasiswa sekolah sampai tingkat perguruan tinggi.

“Mudah-mudahan pemerintah turun tangan menyikapi anak yatim piatu seperti Yaya dan Angelo yang masih kecil tapi tinggal sendiri. Mudah-mudahan apa yang mereka bisa menggugah nurani pemerintah bisa bantu paling tidak untuk bisa bertahan hidup anak ini dan pendidikan mereka sampai perguruan tinggi,” harapnya.

Ditambahkan Alfianus, Yaya tercatat sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) di Desa Bangkapau sejak November 2023.

“Anak Yaya ini sudah terima BLT bulan lalu sebesar Rp600 ribu. Harapan ke depan ada bantuan rutin untuk mereka,” tutup Sawal. (Jo Kenaru/NTT)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya