Yakin Kabinet Jokowi Solid, Haidar Alwi: Kalaupun Ada Turbulensi Itu Biasa

Ilustrasi jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Jakarta – Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi, memberikan tanggapan mengenai adanya isu negatif di Kabinet Indonesia Maju. Salah satunya adalah isu perpecahan di kabinet bahwa sejumlah menteri disebut-sebut ingin mengundurkan diri menyusul Menko Polhukam Mahfud MD. 

Haidar meyakini kinerja kabinet tidak akan terpengaruh oleh serangan-serangan politis yang belakangan ini dinarasikan tengah mengguncang istana.

"Kabinet solid seperti yang dikatakan Presiden Jokowi. Kalaupun ada turbulensi, itu biasa. Saya optimis Presiden Jokowi sebagai pilot di kabinet mampu meredamnya sehingga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja kabinet. Menteri-menteri bekerja seperti biasa. Respon Presiden Jokowi juga terlihat santai. Everything is okay," kata R Haidar Alwi, dalam keterangan yang diterima, Minggu, 4 Januari 2024.

Mahfud MD, Menkopolhukam di Kabinet Indonesia Maju.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Menurutnya, mundurnya Menteri dari kabinet adalah hal yang biasa layaknya keluar-masuk seorang pegawai dari sebuah perusahaan. Hal itu tidak dapat dijadikan gambaran adanya perpecahan di kabinet. 

Tak terkecuali karena perbedaan pilihan politik, karena dalam negara demokrasi perbedaan adalah sebuah keniscayaan.

"Mundur itu adalah hak setiap menteri dan saya kira dalam hal ini Presiden Jokowi sangat demokratis sekali. Beliau menghargai keputusan itu seperti menyikapi mundurnya Menko Polhukam Mahfud MD," kata Haidar Alwi. 

Dari sekian banyak menteri yang diisukan mundur, faktanya sampai hari ini hanya Mahfud MD yang benar terbukti. Oleh karena itu, ia menduga isu perpecahan di kabinet sengaja dihembuskan untuk mendiskreditkan Presiden Jokowi dengan tujuan dapat memberikan sentimen negatif terhadap Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Menu Welcoming Dinner untuk Kepala Negara dan Delegasi World Water Forum ke-10 di Bali

"Awal mula isu ini kan dari PDIP. Menteri-menteri yang diisukan mundur juga terafiliasi PDIP yang mendukung Ganjar-Mahfud. Kalau memang ada perpecahan di kabinet atau tekanan mendukung Prabowo-Gibran, tentu menteri-menteri dari Nasdem dan PKB yang mendukung Anies-Muhaimin juga akan bereaksi," kata Haidar.

Presiden Jokowi pimpin Rapat Kabinet di Istana Merdeka, Jakarta

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Jokowi: Saya Harap Kita Kolaborasi, Jamin Akses Air Bersih bagi Semua Orang

"Tapi nyatanya tidak. Makanya, arahnya jelas dan tujuannya gampang ditebak. Mendiskreditkan Presiden Jokowi dengan harapan memberikan sentimen negatif terhadap Prabowo-Gibran," ujar Haidar

Bamsoet: Golkar Siapkan Karpet Merah untuk Jokowi, Gibran hingga Maruarar Sirait
VIVA Militer: Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran, Ayatollah Khamenei

Ayatollah Khamenei Kirim Doa untuk Presiden Iran yang Alami Kecelakaan Helikopter

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berdoa untuk keselamatan Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan rombongannya setelah helikopter yang ditumpangi Raisi Kecelakaan.

img_title
VIVA.co.id
20 Mei 2024