- VIVANews/ Tri Saputro
VIVAnews - Sel tempat Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir difasilitasi pendingin ruangan (AC).
"Ba'asyir yang sudah berusia sekitar 70 tahun itu tidak kuat menahan dinginnya pendingin ruangan," kata Aziz Muslim, petugas kesehatan dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), saat membawa obat-obatan untuk Ba'asyir di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Kamis 12 Agustus 2010.
Menurut Aziz, Ba'asyir selalu merasa kedinginan karena tidak biasa menggunakan AC. Akibatnya, ia sering mengeluh terlalu sering buang air kecil ke kamar mandi. "Biasa orang tua, susah menahan air kencing. Otot-ototnya sudah tidak bisa menahan," kata Aziz.
Udara dingin yang berhembus ke sel Ba'asyir itu berasal dari AC sentral di Gedung Badan Reserse dan Kriminal Polri.
Aziz melanjutkan, akibat dari suhu dingin pendingin ruangan tidak hanya itu saja. Tapi juga "Juga diare karena kedinginan," tegasnya.
MER-C telah menyiapkan ambulans untuk Ba'asyir. Namun, sampai saat ini mobil ambulans itu belum mendapatkan izin masuk ke Mabes Polri. MER-C juga membawakan obat-obatan untuk Ba'asyir. Obat-obat yang dibawa itu biasa digunakan untuk pasien-pasien manula atau lanjut usia.
Ba'asyir dijerat dengan Pasal 14 jo Pasal 7, Pasal 9, Pasal 11 dan atau Pasal 13 huruf a atau b atau huruf c UU No 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Teroris. Ba'asyir diduga mendanai kamp militer teroris di Aceh.
Konsisten Inovasi dan Transformasi Digital, Bank Mandiri Raih ISO 56002 Kitemark
Bank Mandiri berhasil meraih sertifikasi ISO 56002 Kitemark, atas penerapan sistem manajemen inovasi yang telah sesuai dengan standar internasional.
