Surat Nazar di Mata Guru Besar Psikologi UI

Nazaruddin Tiba Di KPK
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Psikolog Politik Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, menilai, dengan menjawab surat Muhammad Nazaruddin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sama saja dengan mengkonfirmasi bahwa Presiden belum bisa melindungi keselamatan warga, termasuk anak dan istri Nazaruddin.

"Presiden sama dengan mengkonfirmasi bahwa yang diminta Nazaruddin itu sebenarnya belum bisa dipenuhi," kata Guru Besar Psikologi UI tersebut usai menjadi pembicara dalam diskusi "Posisi dan relevansi Metode Survei dalam Mengukur Kinerja Lembaga-lembaga Publik", di Jakarta, Senin 23 Agustus 2011.

Hamdi menjelaskan, surat menyurat Nazar dengan SBY hanyalah sensasi dan sebaiknya tidak terlalu dibesar-besarkan. Menurutnya, lebih baik fokus pada substansi kasus korupsinya.

"Kalau saya menilai soal surat sebetulnya tidak perlu Presiden membalas, karena tidak ada relevansinya. Jangan tarik ke domain curhat. Surat itu seperti Nazar bermain-main," katanya.

"Itu betul-betul tidak dalam konteks pemberantasan korupsi.
Sudah jelas ini di tangan KPK. Proporsional saja, kalau soal surat pribadi tidak kontekstual. Bahkan, misalnya kalau Presiden merespon, tidak perlu diseriusi. Kayak sinetron saja. Memang anak remaja, surat-suratan."

Terkait aksi bungkam Nazaruddin, Hamdi menilai, itu merupakan strategi menghadapi penyidik KPK. Menurutnya, kalau sudah terdesak siapapun cenderung mengeluarkan segala cara untuk selamat.

Tapi tiba-tiba lupa? "Itu termasuk strategi juga. Karena selama ini ada yang berhasil juga, seperti Nunun," ujarnya.

Nazaruddin, kata Hamdi, selama ini bisa berbisnis dan mendapatkan posisi penting. "Orang ini bukan tipe gampang menyerah. Orang depresi hanya orang cengeng. Jadi ini taktik saja untuk selamat, dalam kondisi seperti ini kan semua cara digunakan," ujarnya.

Memahami tingkah laku sesorang bisa dengan merunut rekam jejaknya sejak kecil. "Kalau mau detail, dilihat dari kisah hidupnya. Waktu kecil dia seperti apa, remaja apa, kelakuan-kelakuannya dari sudut pandang psikologi. Indikasi ke arah-arah tertentu. Kalau kita lihat itu mungkin bisa memahami," ujarnya.

Menurutnya, orang berperilaku berdasarkan konteks kepribadiannya dan lingkungannya. "Jadi apakah untuk mengetahui, orang seperti Nazaruddin itu memang serakah atau cenderung melanggar hukum, harus merlihat track record-nya dulu," ujar Hamdi.

Waspada, Masyarakat Jangan Tertipu Ditawarkan Berangkat Haji Gunakan Visa Non Haji
Gunung Ibu Erupsi Kembali, Semburan Abu Membubung Tinggi 4.000 Meter!

Gunung Ibu Erupsi Kembali, Semburan Abu Tebal Membubung Tinggi 4.000 Meter

Gunung Ibu Erupsi Kembali, Semburan Abu Membubung Tinggi 4.000 Meter!

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024