Ada 4 Juta Pecandu, BNN Butuh 500 Tempat Rehabilitasi

Anang Iskandar Resmi Jabat Ketua BNN
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews
- Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Inspektur Jenderal Anang Iskandar menyebut, ada 4 juta pecandu narkoba di Indonesia. Angka ini jauh di atas jumlah tempat rehabilitasi yang hanya ada empat lokasi.


Terkait itu, BNN akan mendorong setiap provinsi untuk memiliki tempat khusus rehabilitasi bagi warganya yang membutuhkan terapi dan perawatan penyembuhan karena ketergantungan narkoba.


"Empat lokasi ada di Lido, Jawa Barat, Baddoka di Makassar, Samarinda dan Riau," kata Anang Iskandar di Kantor BNN Provinsi Jawa Timur,  di Surabaya, Sabtu, 30 Maret 2013.


Angka pengguna tersebut dapat ditekan bila 500 kabupaten kota memiliki satu tempat rehabilitasi. Satu tempat rehabilitasi diharapkan mampu menampung 50 pengguna narkoba.


Anang menyebut, pentingnya lokasi rehabilitasi karena para pecandu obat terlarang jenis psikotropika umumnya sulit jika langsung berhenti secara mendadak.

Timnas Amin Dibubarkan, Kok Ada Napoleon Bonaparte di Rumah Anies?

"Itulah pentingnya dilakukan rehabilitasi. Sesuai undang-undang mereka mempunyai kesempatan untuk menjalani rehabilitasi," katanya.
Detik-detik Mobil Ngebut Tabrak Warung di Cempaka Putih, 7 Motor Rusak


PPP Sebut 36 Ribu Suaranya Pindah ke Partai Garuda di Dapil Jawa Barat
Hingga saat ini, hanya ada 2 ribu orang yang mampu direhabilitasi BNN. Sementara sisanya direhabilitasi di tempat umum, seperti di rumah sakit.

Ditambahkan Anang, saat masih dalam proses rehabilitasi, yang bersangkutan akan mendapat perlindungan. Minimal, dua kali kesempatan tidak ditangkap dan dipidana.


Bagi para pecandu narkoba, Anang menyebut, harus melakukan rehabilitasi di rumah sakit atau puskesmas milik pemerintah yang ditunjuk.


"Kembali saya tegaskan, tidak ada biaya untuk rehabilitasi narkoba, sekali lagi itu gratis," katanya. (eh)




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya