Nazaruddin Ungkap Status Ijon Rp100 M di Proyek Hambalang

Muhammad Nazaruddin
Sumber :
  • ANTARA/Puspa Perwitasari
VIVAnews
Jessica Iskandar Hamil Anak Ketiga, Vincent Verhaag Bicara Jenis Kelamin Anak
- Kuasa Hukum Muhammad Nazaruddin, Elza Syarief, mengatakan nama-nama anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang masuk dalam hasil audit tahap II pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Kementerian Pemuda dan Olahraga juga pernah diungkap oleh kliennya.

Kemenhub Tegur dan Tindak Tegas Garuda Indonesia untuk Perbaiki Layanan Haji 2024

"Itu memang pernah disebut Nazaruddin. Berarti kan apa yang diterangkan Nazaruddin
Penjualannya Cuma Segini, Tak Mubazir Pemerintah Siapkan Rp7 Triliun Buat Subsidi Motor Listrik?
klop dengan BPK," kata Elza di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin, 26 Agustus 2013.


Meski demikian, Elza mengatakan ada satu hal yang belum masuk dalam audit BPK tersebut, yakni status ijon atau uang muka pengurusan anggaran Hambalang.

"Kalau BPK kan mulai pengucuran dana sampai dibangun. Tapi Nazaruddin lebih lengkap. Sebelum proyek ini jatuh ke Adhi Karya sudah ada ijon dulu kan Rp100 miliar, itu Nazaruddin tahu persis," ungkap dia.

Menurutnya, pasca kasus Wisma Atlet bergulir, ada oknum-oknum anggota DPR yang berusaha agar kasus ini diamankan. Untuk itu, diperlukan dana sebesar Rp7,8 miliar untuk membayar pengacara.

"Jadi dibuat lagi lah proyek pembelian alat-alat olahraga di Hambalang senilai Rp7,8 miliar. Itu ujungnya untuk membayar lawyer untuk menutup perkara ini, tapi ternyata nggak bisa," jelasnya.

Elza mengaku tidak mengetahui apakah BPK juga telah melakukan audit terkait hal ini atau belum. Anggota DPR, kata Elza, sangat berperan dalam proyek Hambalang. "DPR berperan sebelum proyek, dalam proyek, dan sesudah," katanya.

Untuk itu, pihak Nazaruddin akan menyerahkan bukti-bukti keterlibatan 15 oknum DPR itu ke KPK besok [Selasa 27 Agustus 2013].

"Untuk Hambalang saya rasa sudah cukup (oknumnya), tapi di pemerintahan belum komplit, di partai juga oknum-oknum partai yang terlibat belum masuk semua," ujarnya.

Dalam laporan hasil audit tahap II pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Kementerian Pemuda dan Olahraga disebutkan bahwa ada dugaan penyimpangan dalam persetujuan anggaran di parlemen.

Setidaknya ada 15 anggota DPR menandatangai persetujuan alokasi anggaran APBNP Kemenpora 2010 dan 2011 meskipun tambahan anggaran optimalisasi belum dibahas dan ditetapkan dalam rapat Komisi X dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag dan Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE Tanjung Priok

Pertamina Patra Niaga mewajibkan seluruh SPBE melakukan langkah Standar Operation Procedure (SOP) sebelum pengisian gas ke tabung.

img_title
VIVA.co.id
25 Mei 2024