Sumber :
- ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
VIVAnews - Senin, 16 September 2013, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dengan TNI dan Badan Intelijen Negara untuk menangkap pelaku teror dan penembakan terhadap anggota polisi yang marak terjadi belakangan ini.
"Kini sudah ada pasokan intelijen dari BIN, TNI dan aparat teritorial dari Babinsa," kata Timur di kantornya, Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Bantuan itu, kata Timur, juga mendeteksi pergerakan kelompok-kelompok ekstrimis yang berada di tengah masyarakat.
"Kami bekerjasama mendeteksi masyarakat. Namun penegakkan hukum tetap dilakukan oleh Polri," ujarnya.
Timur mengklaim, dalam kasus aksi teror yang dilakukan oleh jaringan ekstrimis hampir semuanya telah terungkap.
"90 persen dari semua kasus teroris sudah terungkap dan sudah disidang," katanya.
Anak Buah Luhut Sebut BYD Bisa Kena Denda Jika Melakukan Hal Ini
BYD resmi masuk pasar Indonesia sejak Januari 2024, dan menjadi brand pendatang baru yang langsung menikmati insentif mobil listrik CBU, tapi bisa kena denda jika hal ini
VIVA.co.id
3 Mei 2024
Baca Juga :