Presiden SBY Jadi Pembicara Kunci Forum PBB

Pidato Kenegaraan Terakhir SBY
Sumber :
  • Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews - Presiden SBY pada hari Jumat, 29 Agustus 2014 akan menjadi pembicara kunci di Forum PBB bertajuk United Nations Alliance of Civilizations (UNAOC) ke-6. Acara tersebut digelar di Nusa Dua, Bali dan dihadiri Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon. 

Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri, Esti Andayani yang dihubungi VIVAnews pada Rabu, 27 Agustus 2014, tujuan dari pertemuan ini untuk menjembatani jurang (gap) antara Islam dengan dunia barat serta memobilisasi aksi bersama untuk menghadapi mispersepsi dan menolak paham ekstrimisme. 

"Kami melihat ada kesenjangan persepsi di dunia Islam dengan barat. Antara budaya saja, kadang juga masih ada gap. Oleh sebab itu, Indonesia sebagai tuan rumah menjadi contoh, betapa keragaman budaya itu bisa tetap hidup berdampingan secara harmonis. Memang, kesalahpahaman masih tetap ada, tapi sudah kian mengecil," papar Esti. 

Indonesia, imbuh Esti, merupakan negara di kawasan Asia Pasifik pertama, yang menjadi tuan rumah. Tahun ini, forum tersebut mengambil tema "Bersatu Dalam Perbedaan: Merayakan Perbedaan Untuk Kesamaan dan Berbagi Nilai yang Sama". 

Pendeta Brian Siawarta Bersyukur Jadi Minoritas di Indonesia, Kenapa?
"Ini merupakan forum tingkat Menteri dan sifatnya lebih menjadi ajang untuk berbagi antar negara. Kami lebih menekankan kepada jejaring dan mencari solusi tindak lanjut seperti apa untuk mengurangi gap tersebut," kata mantan Dubes RI untuk Norwegia itu.

Pendeta Brian Siawarta Ungkap Alasan Mengejutkan Tentang Tatonya
Dia menambahkan, untuk bisa mewujudkan persatuan dalam perbedaan dibutuhkan dukungan dari empat pilar yakni pendidikan, pemuda, media dan migrasi. 

Peringati Hari Tari Sedunia, Menteri PPA Resmikan Kegiatan Naluri Menari di Denpasar
Akhir dari forum tersebut yang digelar hari Sabtu, 30 Agustus 2014, ujar Esti bukan dalam bentuk pernyataan bersama dan ditandatangani oleh beberapa Menteri. 

"Pencapaiannya nanti lebih kepada solusi dan penguatan jejaring," kata dia. 

Selain dihadiri Sekjen PBB, turut hadir Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao dan sembilan Menteri Luar Negeri. 

Forum PBB ini dibentuk oleh mantan Sekjen PBB, Kofi Anan, pada 14 Juli 2005 silam dan dikosponsori oleh mantan PM Spanyol, Jose Luis Rodriguez Zapatero dan PM Turki, Recep Tayyip Erdogan. Untuk membantu pencapaian tujuan tersebut, Sekjen PBB juga akan membentuk Kelompok Tingkat Tinggi dengan mandat untuk mengeksplorasi akar polarisasi dari budaya dan masyarakat dunia. 



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya