Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- Lima Desa di Kabupaten Tior Tengah Selatan, Nusa Tenggaran Timur (NTT), masih mengalami rawan pangan akibat bencana kekeringan yang yang terjadi di daerah tersebut.
Petani di wilayah ini mengalami gagal panen akibat tanaman padi dan jagung mereka mati kekeringan karena ketiadaan air. Guna menghemat sembako, warga terpaksa memakan putak sebagai selingan. Putak adalah batang pohon lontar yang ditumbuk dan disaring jadi tepung. Makanan ini biasanya untuk ternak.
Baca Juga :
Beras Mahal, Warga Terpaksa Makan Umbi Beracun
Baca Juga :
Cabai Ini Tahan Hidup di Lahan Kering
"Sudah empat kali menanam padi dan jagung tapi gagal. Ada padi yang sudah menunggu panen tapi mati karena tak ada air," kata petani Desa Kualin, Domi Toni, Jumat 26 Juni 2015.
Selain memakan putak, warga bahkan harus mengurangi jatah makan keluarga satu kali sehari. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa diutus Presiden Jokowi untuk melihat kondisi warga pada Selasa 16 Juni 2015. Saat berkunjung, Mensos membawa bantuan tanggap darurat sebanyak 24 ton beras, 800 mi instan, 12 karung ikan kering, 21 dus minyak goreng dan 24 dus kecap manis.
Tapi Mensos justru tidak datang ke desa yang memang terdampak kekeringan. Khofifah justru ke daerah Sumur Bor di Oebelo yang mengalami kekeringan tidak terlalu parah. (ren)
Frits Floris / Nusa Tenggara Timur
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Selain memakan putak, warga bahkan harus mengurangi jatah makan keluarga satu kali sehari. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa diutus Presiden Jokowi untuk melihat kondisi warga pada Selasa 16 Juni 2015. Saat berkunjung, Mensos membawa bantuan tanggap darurat sebanyak 24 ton beras, 800 mi instan, 12 karung ikan kering, 21 dus minyak goreng dan 24 dus kecap manis.